Wednesday, October 21, 2009

"Siswa belajar ICT bukan untuk jadi ahli ICT"

Seminar Nasional Pendidikan Pemanfaatan komputer untuk pendidikan. Pembahasan tentang pemanfaatan komputer di sekolah menjadi menarik dalam seminar kali ini. Pasalnya banyak sekolah rame-rame membuat laboratorium komputer. Apalagi dengan adanya akreditasi sekolah, bahwa sekolah yang mempunyai lab. komputer akan mendapat nilai baik dalam penilaian akreditasi tersebut. Bahkan tidak jarang sekolah dengan berbagai upaya memaksakan diri untuk mengadakan  komputer di sekolah hanya sekedar untuk gengsi belaka.
Belajar dengan media komputerKomputer yang sudah ada jarang digunakan untuk kegiatan siswa. Kalaupun digunakan hanyalah untuk belajar bagaimana "mengoperasikan" komputer sebagai alat ICT yang tidak tahu kemana arahnya setelah siswa mampu menguasai keterampilan itu.

Dengan membuat jadwal tertentu siswa dapat "kursus komputer" di lab. sekolah. Bukan tidak mungkin bahwa setiap siswa hanya bisa memegang komputer tersebut setiap 2 minggu sekali. Setiap kali "kursus komputer" siswa hanya dapat memperoleh kemanfaatan sebagai operator komputer.

Sangat disayangkan bahwa alat multimedia dengan fasilitas multifungsi tersebut hanya digunakan sebatas pada bagaimana cara mengetik di komputer. Padahal tujuan dari pembelajaran di sekolah adalah bagaimana kita mempersiapkan anak didik dengan berbagai kecakapan dan pengetahuan yang sebenarnya bisa kita peroleh dari komputer tersebut. Anak bisa memperoleh kecakapan untuk kontruksi mesin, anak bisa mengarang lagu, anak bisa membuat design rumah, merancang jembatan dan sebagainya dengan menggunakan komputer.

"Siswa belajar ICT bukan untuk jadi ahli ICT"

Seminar Nasional Pendidikan Pemanfaatan komputer untuk pendidikan. Pembahasan tentang pemanfaatan komputer di sekolah menjadi menarik dalam seminar kali ini. Pasalnya banyak sekolah rame-rame membuat laboratorium komputer. Apalagi dengan adanya akreditasi sekolah, bahwa sekolah yang mempunyai lab. komputer akan mendapat nilai baik dalam penilaian akreditasi tersebut. Bahkan tidak jarang sekolah dengan berbagai upaya memaksakan diri untuk mengadakan  komputer di sekolah hanya sekedar untuk gengsi belaka.
Belajar dengan media komputerKomputer yang sudah ada jarang digunakan untuk kegiatan siswa. Kalaupun digunakan hanyalah untuk belajar bagaimana "mengoperasikan" komputer sebagai alat ICT yang tidak tahu kemana arahnya setelah siswa mampu menguasai keterampilan itu.

Dengan membuat jadwal tertentu siswa dapat "kursus komputer" di lab. sekolah. Bukan tidak mungkin bahwa setiap siswa hanya bisa memegang komputer tersebut setiap 2 minggu sekali. Setiap kali "kursus komputer" siswa hanya dapat memperoleh kemanfaatan sebagai operator komputer.

Sangat disayangkan bahwa alat multimedia dengan fasilitas multifungsi tersebut hanya digunakan sebatas pada bagaimana cara mengetik di komputer. Padahal tujuan dari pembelajaran di sekolah adalah bagaimana kita mempersiapkan anak didik dengan berbagai kecakapan dan pengetahuan yang sebenarnya bisa kita peroleh dari komputer tersebut. Anak bisa memperoleh kecakapan untuk kontruksi mesin, anak bisa mengarang lagu, anak bisa membuat design rumah, merancang jembatan dan sebagainya dengan menggunakan komputer.

Tuesday, October 20, 2009

Sistem Kerja otak pada pembelajaran siswa aktif

[caption id="attachment_988" align="alignleft" width="175" caption="Mr Vincent P Costa (Provincial Coordinator DBE 2 of Central Java)"]Mr Vincent P Costa (Provincial Coordinator DBE 2 of Central Java)[/caption]

Mengapa proses pembelajaran yang dilakukan harus mengaktifkan siswa. Banyak teori yang mendasari tentang mengapa aktif learning. Berdasarkan teori belajar aktif harus dilakukan karena

Pertama, proses Interaksi (siswa berinteraksi secara aktif dengan guru, rekan siswa, multi-media, referensi, lingkungan dsb).

Kedua, proses Komunikasi (siswa mengkomunikasikan pengalaman belajar mereka dengan guru dan rekan siswa lain melalui cerita, dialog atau melalui simulasi role-play).

Ketiga, proses Refleksi, (siswa memikirkan kembali tentang kebermaknaan apa yang mereka telah pelajari, dan apa yang mereka telah lakukan).

Sistem Kerja otak pada pembelajaran siswa aktif

[caption id="attachment_988" align="alignleft" width="175" caption="Mr Vincent P Costa (Provincial Coordinator DBE 2 of Central Java)"]Mr Vincent P Costa (Provincial Coordinator DBE 2 of Central Java)[/caption]

Mengapa proses pembelajaran yang dilakukan harus mengaktifkan siswa. Banyak teori yang mendasari tentang mengapa aktif learning. Berdasarkan teori belajar aktif harus dilakukan karena

Pertama, proses Interaksi (siswa berinteraksi secara aktif dengan guru, rekan siswa, multi-media, referensi, lingkungan dsb).

Kedua, proses Komunikasi (siswa mengkomunikasikan pengalaman belajar mereka dengan guru dan rekan siswa lain melalui cerita, dialog atau melalui simulasi role-play).

Ketiga, proses Refleksi, (siswa memikirkan kembali tentang kebermaknaan apa yang mereka telah pelajari, dan apa yang mereka telah lakukan).

S

 

Monday, October 19, 2009

7 Nilai yang diyakini mampu membawa tim berkinerja tinggi

[caption id="attachment_981" align="alignleft" width="222" caption="David O'meara (PSEA USAID-DBE2 Jakarta)"]David O'emara (PSEA USAID-DBE2 Jakarta)[/caption]

Bagaimana cara kita bereaksi terhadap sesuatu peristiwa dipengaruhi oleh keyakinan yang kita pegang atau kita percayai. Contohnya, jika saya merasa tidak didukung atau dihargai oleh tim, saya mungkin akan melakukan sesuatu yang dapat mengurangi kesalahan saya.  Sebaliknya jika saya merasa demikian besar didukung oleh tim saya maka saya akan lebih berani dalam mengambil resiko demi tim saya. Berikut dijelaskan oleh David O'emara (PSEA DBE 2 Jakarta) tentang 7 hal yang dapat membangkitkan semangat tinggi untuk bekerja dalam sebuah tim.  Sesi ini disajikan dalam Field Staff Training (FST) DBE 2 Jawa Tengah baru-baru ini (12-16 Oktober 2008)

7 Nilai-nilai Tim yang Berkinerja Tinggi (TBT) / High Performing Teams (HPT) adalah:

1. Jelas dan dapat dipertanggungjawabkan

Setiap anggota tim percaya bahwa mereka masing-masing memiliki peran dan tanggungjawab yang jelas. Setiap anggota tim saling mengetahui di bidang apa mereka dapat diandalkan oleh anggota tim yang lain dan apa yang yang mereka andalkan dari anggota tim yang lain.

2. Kemampuan yang dapat dipercaya

7 Nilai yang diyakini mampu membawa tim berkinerja tinggi

[caption id="attachment_981" align="alignleft" width="222" caption="David O'meara (PSEA USAID-DBE2 Jakarta)"]David O'emara (PSEA USAID-DBE2 Jakarta)[/caption]

Bagaimana cara kita bereaksi terhadap sesuatu peristiwa dipengaruhi oleh keyakinan yang kita pegang atau kita percayai. Contohnya, jika saya merasa tidak didukung atau dihargai oleh tim, saya mungkin akan melakukan sesuatu yang dapat mengurangi kesalahan saya.  Sebaliknya jika saya merasa demikian besar didukung oleh tim saya maka saya akan lebih berani dalam mengambil resiko demi tim saya. Berikut dijelaskan oleh David O'emara (PSEA DBE 2 Jakarta) tentang 7 hal yang dapat membangkitkan semangat tinggi untuk bekerja dalam sebuah tim.  Sesi ini disajikan dalam Field Staff Training (FST) DBE 2 Jawa Tengah baru-baru ini (12-16 Oktober 2008)

7 Nilai-nilai Tim yang Berkinerja Tinggi (TBT) / High Performing Teams (HPT) adalah:

1. Jelas dan dapat dipertanggungjawabkan

Setiap anggota tim percaya bahwa mereka masing-masing memiliki peran dan tanggungjawab yang jelas. Setiap anggota tim saling mengetahui di bidang apa mereka dapat diandalkan oleh anggota tim yang lain dan apa yang yang mereka andalkan dari anggota tim yang lain.

2. Kemampuan yang dapat dipercaya

Jawa Tengah telah memiliki 38 fasilitator handal yang siap membantu pemerintah memajukan bidang pendidikan

[caption id="attachment_991" align="alignleft" width="429" caption="Wisuda Fasilitator & Trainer Active Learning DBE 2 USAID"]Wisuda Fasilitator & Trainer Active Learning DBE 2 USAID[/caption]

Penobatan 38 fasilitator tingkat provinsi Jawa Tengah pada tanggal 15 Oktober 2009 ditandai dengan wisuda para fasilitator Jateng. Penobatan ini sangat istimewa karena dilakukan dihadapan para stakakeholders baik tingkat provinsi maupun kabupaten. Para undangan yang hadir antara lain dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, LPMP, Universitas mitra se-Jawa Tengah, Dinas Pendidikan Kabupaten/ kota, Bappeda Kabupaten, Kepala UPTD Dinas Pendidikan, dan para stakeholder lainnya.

Pada kesempatan itu Mr. Michel Calvano, Ph.D Pimpinan tertinggi (COP) DBE 2 Indonesia menyampaikan beberapa pesan diantaranya adalah:

Jawa Tengah telah memiliki 38 fasilitator handal yang siap membantu pemerintah memajukan bidang pendidikan

[caption id="attachment_991" align="alignleft" width="429" caption="Wisuda Fasilitator & Trainer Active Learning DBE 2 USAID"]Wisuda Fasilitator & Trainer Active Learning DBE 2 USAID[/caption]

Penobatan 38 fasilitator tingkat provinsi Jawa Tengah pada tanggal 15 Oktober 2009 ditandai dengan wisuda para fasilitator Jateng. Penobatan ini sangat istimewa karena dilakukan dihadapan para stakakeholders baik tingkat provinsi maupun kabupaten. Para undangan yang hadir antara lain dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, LPMP, Universitas mitra se-Jawa Tengah, Dinas Pendidikan Kabupaten/ kota, Bappeda Kabupaten, Kepala UPTD Dinas Pendidikan, dan para stakeholder lainnya.

Pada kesempatan itu Mr. Michel Calvano, Ph.D Pimpinan tertinggi (COP) DBE 2 Indonesia menyampaikan beberapa pesan diantaranya adalah:

Friday, October 9, 2009

Sekolah perlu dipromosikan secara profesional

Andaikan sekolah itu merupakan usaha dagang, maka tidak berlebihan jika dikatakan oleh orang bahwa, "jika kita ingin untung besar, maka dirikanlah sekolah". Bahkan ada Surat Kabar Kompas pernah mengatakan, "Jika anda ingin kaya, maka dirikanlah sekolah!". Mengapa bisa demikian?

TOT LMS di demakKita semua tahu bahwa semua sekolah dengan berbagai kondisi selalu laku, dengan bukti selalu ada muridnya. Bahkan sekolah yang dikelola asal-asalan tetep juga ada siswanya, walaupun mungkin jumlahnya sedikit. Apalagi kalau sekolah tersebut dikelola secara profesional, tentu akan sangat laku.

Pengelolaan sekolah yang profesional meliputi berbagai hal, mulai dari managerial sekolah, proses pembelajaran, evaluasi program dan tentu juga marketing. Bagaimana memasarkan sekolah? Inilah yang dibahas dalam TOT Laporan Mutu Sekolah (LMS) di Demak baru-baru saja.

Laporan mutu sekolah (LMS) merupakan salah satu cara untuk memasarkan sekolah. Dalam LMS dilaporkan berbagai informasi tentang sekolah, mulai dari data perkembangan siswa dari tahun-ke tahun, dana operasional sekolah, prestasi sekolah, prestasi guru dan siswa, yang semuanya itu dikemas secara simple dan menarik untuk dibaca.

Selama ini laporan sekolah selalu berupa tabel-tabel keuangan yang disajikan secara formal dan menjemukan. Namun dalam LMS sudah dikemas secara menarik dengan dilengkapi dengan gambar visual dan grafik-grafik full color yang tidak membosankan.  Apakah membuat laporan yang lengkap dengan gambar visual sulit?

Jawabannya tidak-tidak-tidak. Dalam pelatihan LMS semua data sebenarnya dinput secara manual dalam program exel. Data-data yang kita masukkan berupa angka-angka kuantitatif yang akan diolah secara otomatis oleh program exel yang sudah dicustom program oleh DBE sehingga output data sudah berupa gambar-gambar visual yang sangat menarik dan mudah dibaca.

Sekolah perlu dipromosikan secara profesional

Andaikan sekolah itu merupakan usaha dagang, maka tidak berlebihan jika dikatakan oleh orang bahwa, "jika kita ingin untung besar, maka dirikanlah sekolah". Bahkan ada Surat Kabar Kompas pernah mengatakan, "Jika anda ingin kaya, maka dirikanlah sekolah!". Mengapa bisa demikian?

TOT LMS di demakKita semua tahu bahwa semua sekolah dengan berbagai kondisi selalu laku, dengan bukti selalu ada muridnya. Bahkan sekolah yang dikelola asal-asalan tetep juga ada siswanya, walaupun mungkin jumlahnya sedikit. Apalagi kalau sekolah tersebut dikelola secara profesional, tentu akan sangat laku.

Pengelolaan sekolah yang profesional meliputi berbagai hal, mulai dari managerial sekolah, proses pembelajaran, evaluasi program dan tentu juga marketing. Bagaimana memasarkan sekolah? Inilah yang dibahas dalam TOT Laporan Mutu Sekolah (LMS) di Demak baru-baru saja.

Laporan mutu sekolah (LMS) merupakan salah satu cara untuk memasarkan sekolah. Dalam LMS dilaporkan berbagai informasi tentang sekolah, mulai dari data perkembangan siswa dari tahun-ke tahun, dana operasional sekolah, prestasi sekolah, prestasi guru dan siswa, yang semuanya itu dikemas secara simple dan menarik untuk dibaca.

Selama ini laporan sekolah selalu berupa tabel-tabel keuangan yang disajikan secara formal dan menjemukan. Namun dalam LMS sudah dikemas secara menarik dengan dilengkapi dengan gambar visual dan grafik-grafik full color yang tidak membosankan.  Apakah membuat laporan yang lengkap dengan gambar visual sulit?

Jawabannya tidak-tidak-tidak. Dalam pelatihan LMS semua data sebenarnya dinput secara manual dalam program exel. Data-data yang kita masukkan berupa angka-angka kuantitatif yang akan diolah secara otomatis oleh program exel yang sudah dicustom program oleh DBE sehingga output data sudah berupa gambar-gambar visual yang sangat menarik dan mudah dibaca.

Tuesday, September 29, 2009

Prediksi soal Ulangan Umum semester 1 Bahasa Jawa untuk SD

Setelah lama saya mencari bank soal Bahasa Jawa di Internet tak pernah aku temukan, sekarang saya mencoba sendiri untuk sekedar berbagi tentang prediksi soal Ulangan Umum Bahasa Jawa untuk Sekolah dasar. Sehubungan soal adalah format jpg yang saya simpan di picasa, maka cara mendownload adalah sebagai berikut:

  • Silahkan klik kelas yang diinginkan nanti akan mengantarkan anda pada halaman picasa.

  • setelah nampak dokumen soal dalam bentuk yang kecil-kecil silahkan di klik kanan dan lakukan save emage as.

  • Selamat mencoba !


Berikut ini adalah daftar-daftar soalnya:

  1. Kelas 6

  2. Kelas 5

  3. Kelas 4

  4. Kelas 3

Prediksi soal Ulangan Umum semester 1 Bahasa Jawa untuk SD

Setelah lama saya mencari bank soal Bahasa Jawa di Internet tak pernah aku temukan, sekarang saya mencoba sendiri untuk sekedar berbagi tentang prediksi soal Ulangan Umum Bahasa Jawa untuk Sekolah dasar. Sehubungan soal adalah format jpg yang saya simpan di picasa, maka cara mendownload adalah sebagai berikut:

  • Silahkan klik kelas yang diinginkan nanti akan mengantarkan anda pada halaman picasa.

  • setelah nampak dokumen soal dalam bentuk yang kecil-kecil silahkan di klik kanan dan lakukan save emage as.

  • Selamat mencoba !


Berikut ini adalah daftar-daftar soalnya:

  1. Kelas 6

  2. Kelas 5

  3. Kelas 4

  4. Kelas 3

Monday, September 14, 2009

TOT Field Staff

[caption id="attachment_949" align="alignleft" width="300" caption="TOT Field Staff"]TOT Field Staff[/caption]

Untuk mempersiapkan staff lapangan baru-baru ini dilaksanakan TOT untuk para staff lapangan yang terdiri dari DLC (District Learning Coordinator). Dalam TOT kali ini dilatihkan berbagai keterampilan yang perlu dikuasai oleh para staff lapangan, antara lain:

  1. Apa itu membaca

  2. Bahasa Holistik

  3. Guru sebagai penutur cerita

  4. Menggunakan Buku besar

  5. APM Bahasa

  6. Pendampingan (5 langkah)

  7. Perbedaan pendampingan dengan supervisi

  8. Pendampingan on line

  9. Keterampilan motorik

  10. Membangun komunitas belajar

  11. Potensi gugus

  12. Ning

  13. Praktik pembelajaran tematik

  14. Sinkronisasi program DBE 2 dengan Dinas Pendidikan.


Seluruh materi tersebut akan digunakan untuk melatih para tenaga pendidikan di kabupaten yang terdiri dari:

  1. Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga.

  2. Kasi mapenda departemen Agama

  3. Kepala Sekolah

  4. Pemandu Bidang Studi

  5. Pengurus gugus.

  6. LPMP

  7. Dosen Perguruan Tinggi

TOT Field Staff

[caption id="attachment_949" align="alignleft" width="300" caption="TOT Field Staff"]TOT Field Staff[/caption]

Untuk mempersiapkan staff lapangan baru-baru ini dilaksanakan TOT untuk para staff lapangan yang terdiri dari DLC (District Learning Coordinator). Dalam TOT kali ini dilatihkan berbagai keterampilan yang perlu dikuasai oleh para staff lapangan, antara lain:

  1. Apa itu membaca

  2. Bahasa Holistik

  3. Guru sebagai penutur cerita

  4. Menggunakan Buku besar

  5. APM Bahasa

  6. Pendampingan (5 langkah)

  7. Perbedaan pendampingan dengan supervisi

  8. Pendampingan on line

  9. Keterampilan motorik

  10. Membangun komunitas belajar

  11. Potensi gugus

  12. Ning

  13. Praktik pembelajaran tematik

  14. Sinkronisasi program DBE 2 dengan Dinas Pendidikan.


Seluruh materi tersebut akan digunakan untuk melatih para tenaga pendidikan di kabupaten yang terdiri dari:

  1. Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga.

  2. Kasi mapenda departemen Agama

  3. Kepala Sekolah

  4. Pemandu Bidang Studi

  5. Pengurus gugus.

  6. LPMP

  7. Dosen Perguruan Tinggi

TOT (Training of Trainers) Pendampingan belajar aktif

Baru-baru ini saya memberikan pelatihan pada TOT Pendampingan Belajar aktif di Yogyakarta. Pelatihan ini diikuti oleh para Pengawas dan para Pemandu Bidang studi (PBS) dari Provinsi Jawa Tengah.

[caption id="attachment_945" align="alignleft" width="300" caption="Pelatihan Pendapingan Pembelajaran aktif"]Pelatihan Pendapingan Pembelajaran aktif[/caption]

Mengapa para Pengawas dan PBS yang menjadi peserta dalam pelatihan tersebut? Ya, Karena merekalah yang akan bertugas menjadi pendamping (supervisor) bagi para guru yang ada di sekolah-sekolah. Pengawas bertugas untuk memonitoring pelaksanaan tugas guru. Sedangkan PBS berkewajiban untuk memberikan bantuan profesional bagi para guru yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

Dalam pelatihan ini ditekankan bagaimana mengurai berbagai masalah yang dihadapi guru pada saat proses pembelajaran. Dalam pelatihan tersebut teridentifikasi berbagai permasalahan guru pada saat pembelajaran sebagai berikut:

  1. Rencana Pembelajaran

  2. Skenario pembelajaran yang bisa mengaktifkan siswa

  3. Membuat instrumen penilaian yang tepat untuk masing-masing Kompetensi dasar.

  4. Membuat alat peraga sendiri

  5. Model-model pembelajaran tematik

  6. dan juga bagaimana memberikan bantuan profesional yang tepat untuk guru.

TOT (Training of Trainers) Pendampingan belajar aktif

Baru-baru ini saya memberikan pelatihan pada TOT Pendampingan Belajar aktif di Yogyakarta. Pelatihan ini diikuti oleh para Pengawas dan para Pemandu Bidang studi (PBS) dari Provinsi Jawa Tengah.

[caption id="attachment_945" align="alignleft" width="300" caption="Pelatihan Pendapingan Pembelajaran aktif"]Pelatihan Pendapingan Pembelajaran aktif[/caption]

Mengapa para Pengawas dan PBS yang menjadi peserta dalam pelatihan tersebut? Ya, Karena merekalah yang akan bertugas menjadi pendamping (supervisor) bagi para guru yang ada di sekolah-sekolah. Pengawas bertugas untuk memonitoring pelaksanaan tugas guru. Sedangkan PBS berkewajiban untuk memberikan bantuan profesional bagi para guru yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

Dalam pelatihan ini ditekankan bagaimana mengurai berbagai masalah yang dihadapi guru pada saat proses pembelajaran. Dalam pelatihan tersebut teridentifikasi berbagai permasalahan guru pada saat pembelajaran sebagai berikut:

  1. Rencana Pembelajaran

  2. Skenario pembelajaran yang bisa mengaktifkan siswa

  3. Membuat instrumen penilaian yang tepat untuk masing-masing Kompetensi dasar.

  4. Membuat alat peraga sendiri

  5. Model-model pembelajaran tematik

  6. dan juga bagaimana memberikan bantuan profesional yang tepat untuk guru.

Wednesday, September 9, 2009

Tips Meningkatkan minat baca anak

[caption id="attachment_938" align="alignleft" width="300" caption="Senang Membaca"]Senang Membaca[/caption]

Sebuah pengalaman menarik dialami oleh anakku yang pertama. Pada usianya yang ke-4 ternyata dia sudah bisa membaca lancar. Bahkan untuk membaca koran sekalipun sudah bisa. Sekarang di belum mau tidur kalau belum membaca terlebih dahulu. Yang lebih menarik lagi dari dia adalah, saya selaku orang tua tidak secara kontinyu mengajarkannya membaca. Maklum keterbatasan waktu untuk selalu bisa bertemu dengan anak-anak, membatasi niat untuk bisa mendampingi mereka saat belajar.

Apa yang membuat dia bisa begitu ? Berikut ini barangkali perlu saya share tentang pengalaman yang saya alami bersama anak saya dalam rangka meningkatkan minat baca mereka:

Tips Meningkatkan minat baca anak

[caption id="attachment_938" align="alignleft" width="300" caption="Senang Membaca"]Senang Membaca[/caption]

Sebuah pengalaman menarik dialami oleh anakku yang pertama. Pada usianya yang ke-4 ternyata dia sudah bisa membaca lancar. Bahkan untuk membaca koran sekalipun sudah bisa. Sekarang di belum mau tidur kalau belum membaca terlebih dahulu. Yang lebih menarik lagi dari dia adalah, saya selaku orang tua tidak secara kontinyu mengajarkannya membaca. Maklum keterbatasan waktu untuk selalu bisa bertemu dengan anak-anak, membatasi niat untuk bisa mendampingi mereka saat belajar.

Apa yang membuat dia bisa begitu ? Berikut ini barangkali perlu saya share tentang pengalaman yang saya alami bersama anak saya dalam rangka meningkatkan minat baca mereka:

Tuesday, September 8, 2009

Penilaian Berbasis Kelas

DSC04238Istilah penilaian berbasis kelas digunakan untuk menggambarkan suatu penilaian yang dilakukan secara terpadu dengan kegiatan pembelajaran. Penilaian berbasis kelas ini bisa dipandang sebagai proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil-hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik. Proses ini mengidentifikasi pencapaian kompetensi atau hasil belajar yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang harus dicapai disertai dengan peta kemajuan belajar siswa dan pelaporan.

Penilaian berbasis kelas secara umum bertujuan untuk memberikan penghargaan terhadap pencapaian belajar siswa dan memperbaiki program dan kegiatan pembelajaran. Secara rinci, tujuan penilaian berbasis kelas adalah untuk memberikan:

  • informasi tentang kemajuan hasil belajar siswa secara individu dalam mencapai tujuan belajar sesuai dengan kegiatan belajar yang dilakukannya.

  • informasi yaang dapat digunakan untuk membina kegiatan belajar lebih lanjut, baik terhadap masing-masing siswa maupun terhadap siswa secara keseluruhan.

  • informasi yang dapat digunakan oleh guru dan siswa untuk mengetahui tingkat kemampaun siswa, menetapkan tingkat kesultian/kemudahan untuk melaksanakan kegiatan remedial, pendalamana, atau pengayaan.

  • motivasi belajar siswa dengan cara memberikan informasi tentang kemajuannya dan merancangnya untuk melakukan usaha pemantapan atau perbaikan.

  • informasi tentang semua aspek kemajuan setiap siswa dan pada gilirannya guru dapat membantu pertumbuhannya secara efektif untuk menjadi anggota masyarakat dan pribadi yang utuh; dan

  • bimbingan yang tepat untuk memilih sekolah atau jabatan yang sesuai dengan keterampilan, minat, dan kemampuannya.


Adapun fungsi penilaian berbasis kelas bagi siswa dan guru adalah sebagai berikut:

Penilaian Berbasis Kelas

DSC04238Istilah penilaian berbasis kelas digunakan untuk menggambarkan suatu penilaian yang dilakukan secara terpadu dengan kegiatan pembelajaran. Penilaian berbasis kelas ini bisa dipandang sebagai proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil-hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik. Proses ini mengidentifikasi pencapaian kompetensi atau hasil belajar yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang harus dicapai disertai dengan peta kemajuan belajar siswa dan pelaporan.

Penilaian berbasis kelas secara umum bertujuan untuk memberikan penghargaan terhadap pencapaian belajar siswa dan memperbaiki program dan kegiatan pembelajaran. Secara rinci, tujuan penilaian berbasis kelas adalah untuk memberikan:

  • informasi tentang kemajuan hasil belajar siswa secara individu dalam mencapai tujuan belajar sesuai dengan kegiatan belajar yang dilakukannya.

  • informasi yaang dapat digunakan untuk membina kegiatan belajar lebih lanjut, baik terhadap masing-masing siswa maupun terhadap siswa secara keseluruhan.

  • informasi yang dapat digunakan oleh guru dan siswa untuk mengetahui tingkat kemampaun siswa, menetapkan tingkat kesultian/kemudahan untuk melaksanakan kegiatan remedial, pendalamana, atau pengayaan.

  • motivasi belajar siswa dengan cara memberikan informasi tentang kemajuannya dan merancangnya untuk melakukan usaha pemantapan atau perbaikan.

  • informasi tentang semua aspek kemajuan setiap siswa dan pada gilirannya guru dapat membantu pertumbuhannya secara efektif untuk menjadi anggota masyarakat dan pribadi yang utuh; dan

  • bimbingan yang tepat untuk memilih sekolah atau jabatan yang sesuai dengan keterampilan, minat, dan kemampuannya.


Adapun fungsi penilaian berbasis kelas bagi siswa dan guru adalah sebagai berikut:

Thursday, August 27, 2009

Pengumuman Sertifikasi guru Depag Kuota 2009

Teman-teman berdasarkan permintaan banyak pembaca, ternyata pengumuman sertifikasi guru Depag kuota 2009 baru dapat kita peroleh mulai 26 Agustus 2009. Bagi teman-teman guru Depag yang mengikuti sertifikasi pada tahun 2009 ini bisa mulai membuka di sini.

  1. Peserta sertifikasi di Rayon 14 Universitas Surabaya


Bagi yang belum bisa dilihat mohon tetap bersabar ya!

Pengumuman Sertifikasi guru Depag Kuota 2009

Teman-teman berdasarkan permintaan banyak pembaca, ternyata pengumuman sertifikasi guru Depag kuota 2009 baru dapat kita peroleh mulai 26 Agustus 2009. Bagi teman-teman guru Depag yang mengikuti sertifikasi pada tahun 2009 ini bisa mulai membuka di sini.

  1. Peserta sertifikasi di Rayon 14 Universitas Surabaya


Bagi yang belum bisa dilihat mohon tetap bersabar ya!

Tuesday, August 25, 2009

Bagaimana mempersiapkan anak untuk siap bersaing dalam hidup sejak dini?

[caption id="attachment_914" align="alignleft" width="300" caption="Persiapan masa depan"]Persiapan masa depan[/caption]

Hidup pada abad 21 akan semakin berat. Tingkat kompetisi akan semakin ketat. Kemampuan manusia untuk memperjuangkan hidupnya semakin beragam dengan berbagai kapasitas. Semua itu menuntut keuletan dan kegigihan dalam memperjuangkan hidup dan kehidupan.

Generasi kita yang siap saja yang akan bisa bertahan dalam persaingan sengit itu. Bagi mereka yang tidak ulet, tidak tahan banting dan tidak kreatif dengan sendirinya akan tersingkir dalam pertarungan hidup ini.

Bagaimana mempersiapkan anak untuk siap bersaing dalam hidup sejak dini?

[caption id="attachment_914" align="alignleft" width="300" caption="Persiapan masa depan"]Persiapan masa depan[/caption]

Hidup pada abad 21 akan semakin berat. Tingkat kompetisi akan semakin ketat. Kemampuan manusia untuk memperjuangkan hidupnya semakin beragam dengan berbagai kapasitas. Semua itu menuntut keuletan dan kegigihan dalam memperjuangkan hidup dan kehidupan.

Generasi kita yang siap saja yang akan bisa bertahan dalam persaingan sengit itu. Bagi mereka yang tidak ulet, tidak tahan banting dan tidak kreatif dengan sendirinya akan tersingkir dalam pertarungan hidup ini.

Thursday, August 13, 2009

Seminar Nasional Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran

Kendal, 9 Agustus 2009

[caption id="attachment_908" align="alignleft" width="300" caption="Seminar Nasional Pendidikan"]Seminar Nasional Pendidikan[/caption]

Hampir semua sekolah di Pulau Jawa telah memiliki komputer. Namun sangat disayangkan, bahwa komputer yang ada masih digunakan hanya sekedar sebagai pengganti mesin ketik. Kalaupun sekolah sudah memiliki laboratorium komputer, juga masih sekedar anak diajarkan bagaimana mengoperasionalkan komputer.

Alat Komputer yang ada tidak digunakan sebagai pendukung proses pembelajaran. Padahal komputer adalah alat ICT multimedia yang sangat banyak fungsinya untuk mendukung peningkatan mutu pembelajaran yang lebih luas.

Seharusnya komputer sebagai multimedia digunakan secara optimal untuk mendukung proses pembelajaran. Komputer dapat diisi dengan berbagai software pembelajaran interaktif untuk siswa seperti game-game edukatif. Komputer juga dapat digunakan siswa untuk menuliskan hasil-hasil karya siswa, atau bahkan komputer digunakan untuk menghasilkan karya siswa.

Itulah sekilas yang menjadi topik pembahasan dalam SEMINAR NASIONAL Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran di Kabupaten Kendal baru-baru ini.

Seminar Nasional Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran

Kendal, 9 Agustus 2009

[caption id="attachment_908" align="alignleft" width="300" caption="Seminar Nasional Pendidikan"]Seminar Nasional Pendidikan[/caption]

Hampir semua sekolah di Pulau Jawa telah memiliki komputer. Namun sangat disayangkan, bahwa komputer yang ada masih digunakan hanya sekedar sebagai pengganti mesin ketik. Kalaupun sekolah sudah memiliki laboratorium komputer, juga masih sekedar anak diajarkan bagaimana mengoperasionalkan komputer.

Alat Komputer yang ada tidak digunakan sebagai pendukung proses pembelajaran. Padahal komputer adalah alat ICT multimedia yang sangat banyak fungsinya untuk mendukung peningkatan mutu pembelajaran yang lebih luas.

Seharusnya komputer sebagai multimedia digunakan secara optimal untuk mendukung proses pembelajaran. Komputer dapat diisi dengan berbagai software pembelajaran interaktif untuk siswa seperti game-game edukatif. Komputer juga dapat digunakan siswa untuk menuliskan hasil-hasil karya siswa, atau bahkan komputer digunakan untuk menghasilkan karya siswa.

Itulah sekilas yang menjadi topik pembahasan dalam SEMINAR NASIONAL Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran di Kabupaten Kendal baru-baru ini.

Wednesday, August 12, 2009

Guru Agama lebih pintar dibanding guru mata pelajaran lainnya

"Guru-guru Agama harus lebih pintar dibanding guru-guru mata pelajaran lainnya". Barangkali itulah semangat yang muncul dari guru-guru agama se-kota Yogyakarta saat mengikuti pelatihan pembelajaran tematik.

Mengapa semangat itu muncul ?

[caption id="attachment_903" align="alignleft" width="300" caption="Pelatihan Tematik untuk guru Agama di Yogyakarta"]Pelatihan PAKEM untuk guru Agama di Yogyakarta[/caption]

Pada saat membahas pembelajaran tematik, ditemukan banyak kendala pada taraf implementasi di lapangan. Pasalnya guru agama adalah guru mata pelajaran, semenatara untuk mata pelajaran lainnya dilakukan oleh guru kelas. Dengan demikian praktis pembelajaran tematik hanya bisa dilakukan untuk mata pelajaran selain agama. Padahal pembelajaran agama seharusnya menjadi landasan bagi mata pelajaran lainnya.

Dalam posisi demikian tidak mungkin kita bisa memaksakan diri bahwa setiap mata pelajaran yang disajikan guru umum harus selalu melandaskan pada pelajaran agama. Hal yang paling realistis dilakukan adalah guru agama harus memahami materi-materi pelajaran lainnya sehingga memudahkan bagi guru agama ketika akan mengkaitkan dengan mata pelajaran-mata pelajaran umum.

Misalnya guru agama harus paham tentang materi IPA tentang perkembangbiakan makhluk hidup untuk kemudian dikaitkan dengan materi pelajaran agama tentang asal muasal manusia bahwa manusia berasal dari air mani. Dan sebagainya.

Dengan penguasaan berbagai materi pelajaran umum, maka diharapkan guru agama akan mampu memberikan penanaman iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan lebih meyakinkan.

Guru Agama lebih pintar dibanding guru mata pelajaran lainnya

"Guru-guru Agama harus lebih pintar dibanding guru-guru mata pelajaran lainnya". Barangkali itulah semangat yang muncul dari guru-guru agama se-kota Yogyakarta saat mengikuti pelatihan pembelajaran tematik.

Mengapa semangat itu muncul ?

[caption id="attachment_903" align="alignleft" width="300" caption="Pelatihan Tematik untuk guru Agama di Yogyakarta"]Pelatihan PAKEM untuk guru Agama di Yogyakarta[/caption]

Pada saat membahas pembelajaran tematik, ditemukan banyak kendala pada taraf implementasi di lapangan. Pasalnya guru agama adalah guru mata pelajaran, semenatara untuk mata pelajaran lainnya dilakukan oleh guru kelas. Dengan demikian praktis pembelajaran tematik hanya bisa dilakukan untuk mata pelajaran selain agama. Padahal pembelajaran agama seharusnya menjadi landasan bagi mata pelajaran lainnya.

Dalam posisi demikian tidak mungkin kita bisa memaksakan diri bahwa setiap mata pelajaran yang disajikan guru umum harus selalu melandaskan pada pelajaran agama. Hal yang paling realistis dilakukan adalah guru agama harus memahami materi-materi pelajaran lainnya sehingga memudahkan bagi guru agama ketika akan mengkaitkan dengan mata pelajaran-mata pelajaran umum.

Misalnya guru agama harus paham tentang materi IPA tentang perkembangbiakan makhluk hidup untuk kemudian dikaitkan dengan materi pelajaran agama tentang asal muasal manusia bahwa manusia berasal dari air mani. Dan sebagainya.

Dengan penguasaan berbagai materi pelajaran umum, maka diharapkan guru agama akan mampu memberikan penanaman iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan lebih meyakinkan.

Guru Agama harus mengikuti perubahan

Ibu Sulasmi, Kasi Mapenda DEPAG Kota YogyakartaBerikut ini testimoni dari Ibu Sulasmi, Kepala Seksi MAPENDA Departemen Agama Kota Yogyakarta tentang Pelatihan PAKEM. Guru-guru agama harus mengikuti peribahan. Guru-guru agama yang selama ini tidak banyak disentuh dengan berbagai program pelatihan harus diperlakukan sama kalau ingin pelajaran agama tetap eksis.

Memang pelajaran agama harus tetap eksis sebagai mana amanat UU Sistem Pendidikan Nasional yang mengamanatkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah akan membentuk manusia indonesia menjadi generasi yang

Generasi yang beriman dan bertaqwa akan terwujud dengan memberikan pelajaran agama yang baik di sekolah. Namun demikian pelajaran agama harus menarik, Pelajaran agama harus tidak membosankan sehingga siswa merasa enjoy untuk mengikuti pelajaran agama yang selama ini terkesan dokmatis dan tradisional.

Untuk itulah maka kami meminta bantuan dari teman-teman USAID-DBE 2 Jawa Tengah yang terdiri dari Bapak Sunaro, Bapak Wasis Sucipto, Ibu Siti Alfiah, dan Bapak Sulardi untuk memberikan pelatihan PAKEM kepada guru-guru agama se-kota Yogyakarta.

Guru Agama harus mengikuti perubahan

Ibu Sulasmi, Kasi Mapenda DEPAG Kota YogyakartaBerikut ini testimoni dari Ibu Sulasmi, Kepala Seksi MAPENDA Departemen Agama Kota Yogyakarta tentang Pelatihan PAKEM. Guru-guru agama harus mengikuti peribahan. Guru-guru agama yang selama ini tidak banyak disentuh dengan berbagai program pelatihan harus diperlakukan sama kalau ingin pelajaran agama tetap eksis.

Memang pelajaran agama harus tetap eksis sebagai mana amanat UU Sistem Pendidikan Nasional yang mengamanatkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah akan membentuk manusia indonesia menjadi generasi yang

Generasi yang beriman dan bertaqwa akan terwujud dengan memberikan pelajaran agama yang baik di sekolah. Namun demikian pelajaran agama harus menarik, Pelajaran agama harus tidak membosankan sehingga siswa merasa enjoy untuk mengikuti pelajaran agama yang selama ini terkesan dokmatis dan tradisional.

Untuk itulah maka kami meminta bantuan dari teman-teman USAID-DBE 2 Jawa Tengah yang terdiri dari Bapak Sunaro, Bapak Wasis Sucipto, Ibu Siti Alfiah, dan Bapak Sulardi untuk memberikan pelatihan PAKEM kepada guru-guru agama se-kota Yogyakarta.

Tuesday, August 11, 2009

Guru agama juga ingin PAKEM

[caption id="attachment_892" align="alignleft" width="300" caption="Pelatihan guru Depag di DIY"]Pelatihan guru Depag di DIY[/caption]

Kesan bahwa Guru Agama selama ini ketinggalan jaman ataupun eksklusif mungkin tidaklah benar. Guru-guru agama di lingkungan Departemen Agama Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan pelatihan PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) bekerja sama dengan DBE 2 USAID Jawa Tengah. Mereka sangat antusias mengikuti meteri-materi pelatihan. Bahkan banyak diantara mereka justru mempunyai kemampuan mengajar lebih PAKEM dibandingkan dengan guru umum.

Asumsi bahwa mata pelajaran agama adalah mata pelajaran yang bersifat dokmatis barangkali tidak semuanya benar. Ternyata hampir semua materi pelatihan PAKEM yang diberikan bisa diimplementasikan pada pembelajaran agama. Misalnya materi tentang Sifat Allah yang Esa, bisa disajikan dalam sebuah lagu gubahan syair dari topi saya bundar, menjadi seperti:

Allah hanya satu,

Hanya satu Allah,

Kalau tidak satu,

itu bukan Allah

Contoh lain seperti pengenalan huruf idzhar yang 6 (Alif, Kha, kho, 'ain, goin, dan ha) bisa disajikan dengan teknik tepuk seperti:

Jika disebutkan huruf-huruf idzhar maka siswa menjawab dengan tepuk 3 x, sementara itu jika yang disebut guru bukan huruf idzhar maka siswa menjawab dengan tepuk 1 x. Dan masih banyak lagi contoh lainnya.

Dalam pelatihan tersebut terdapat sebuah kesimpulan bahwa seorang guru agama idealnya adalah harus lebih pandai dari pada guru-guru lain pada umumnya. Karena agama merupakan induk dari ilmu-ilmu lainnya.

Guru agama juga ingin PAKEM

[caption id="attachment_892" align="alignleft" width="300" caption="Pelatihan guru Depag di DIY"]Pelatihan guru Depag di DIY[/caption]

Kesan bahwa Guru Agama selama ini ketinggalan jaman ataupun eksklusif mungkin tidaklah benar. Guru-guru agama di lingkungan Departemen Agama Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan pelatihan PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) bekerja sama dengan DBE 2 USAID Jawa Tengah. Mereka sangat antusias mengikuti meteri-materi pelatihan. Bahkan banyak diantara mereka justru mempunyai kemampuan mengajar lebih PAKEM dibandingkan dengan guru umum.

Asumsi bahwa mata pelajaran agama adalah mata pelajaran yang bersifat dokmatis barangkali tidak semuanya benar. Ternyata hampir semua materi pelatihan PAKEM yang diberikan bisa diimplementasikan pada pembelajaran agama. Misalnya materi tentang Sifat Allah yang Esa, bisa disajikan dalam sebuah lagu gubahan syair dari topi saya bundar, menjadi seperti:

Allah hanya satu,

Hanya satu Allah,

Kalau tidak satu,

itu bukan Allah

Contoh lain seperti pengenalan huruf idzhar yang 6 (Alif, Kha, kho, 'ain, goin, dan ha) bisa disajikan dengan teknik tepuk seperti:

Jika disebutkan huruf-huruf idzhar maka siswa menjawab dengan tepuk 3 x, sementara itu jika yang disebut guru bukan huruf idzhar maka siswa menjawab dengan tepuk 1 x. Dan masih banyak lagi contoh lainnya.

Dalam pelatihan tersebut terdapat sebuah kesimpulan bahwa seorang guru agama idealnya adalah harus lebih pandai dari pada guru-guru lain pada umumnya. Karena agama merupakan induk dari ilmu-ilmu lainnya.

Wednesday, August 5, 2009

Pengumuman sertifikasi guru tahun 2009 (jalur portopolio)

Berikut ini saya membantu menyebarluaskan informasi tentang pengumuman guru yang lulus atau tidak lulus sertifikasi guru jalur potopolio kuota tahun 2009. Untuk sementara baru bisa saya informasikan untuk para guru yang ikut sertifikasi di Rayon 15 Universitas Malang untuk Kabupaten:

  1. Kab. Madiun

  2. Kab. Magetan

  3. Kab. Ngawi

  4. Kab. Pacitan

  5. Kab. Pasuruan

  6. Kab. Ponorogo

  7. Kab. Trenggalek

  8. Kota Batu

  9. Kota Madiun

  10. Kota Malang

  11. Kota Pasuruan

  12. Bangkalan, Lamongan, Pamekasan, Sumenep, dan Sampang


Untuk Rayon 3 (Universitas Bengkulu) dapat di download di sini.

Untuk Rayon 11 (Universitas Negeri Yogyakarta)

  1. Kab. Sleman

  2. Kab. Bantul

  3. Kab. Gunungkidul

  4. Kab. Kulon Progo

  5. Kota Yogyakarta

  6. Daerah Istimewa Yogyakarta


Untuk Teman-teman yang mengikuti portopolio di Rayon 13 (Universita Sebelas Maret Surakarta-UNS) bisa melihat DISINI

Untuk wilayah Rayon 14 (Universitas Negeri Surabaya) dapat di download di sini.

Untuk Rayon 24 (Universitas Negeri Makasar) dapat dilihat disini

Untuk Rayon 38 (Universitas Sanata Dharma) untuk kabupaten Kebumen, Purworejo, Kab. Magelang dan kota Magelang. dapat di down load di sini.

Adapun untuk Rayon lain saya masih menunggu untuk mendapatkannya dari  Rayon penyelenggara sertifikasi guru. Mohon bersabar.

Pengumuman sertifikasi guru tahun 2009 (jalur portopolio)

Berikut ini saya membantu menyebarluaskan informasi tentang pengumuman guru yang lulus atau tidak lulus sertifikasi guru jalur potopolio kuota tahun 2009. Untuk sementara baru bisa saya informasikan untuk para guru yang ikut sertifikasi di Rayon 15 Universitas Malang untuk Kabupaten:

  1. Kab. Madiun

  2. Kab. Magetan

  3. Kab. Ngawi

  4. Kab. Pacitan

  5. Kab. Pasuruan

  6. Kab. Ponorogo

  7. Kab. Trenggalek

  8. Kota Batu

  9. Kota Madiun

  10. Kota Malang

  11. Kota Pasuruan

  12. Bangkalan, Lamongan, Pamekasan, Sumenep, dan Sampang


Untuk Rayon 3 (Universitas Bengkulu) dapat di download di sini.

Untuk Rayon 11 (Universitas Negeri Yogyakarta)

  1. Kab. Sleman

  2. Kab. Bantul

  3. Kab. Gunungkidul

  4. Kab. Kulon Progo

  5. Kota Yogyakarta

  6. Daerah Istimewa Yogyakarta


Untuk Teman-teman yang mengikuti portopolio di Rayon 13 (Universita Sebelas Maret Surakarta-UNS) bisa melihat DISINI

Untuk wilayah Rayon 14 (Universitas Negeri Surabaya) dapat di download di sini.

Untuk Rayon 24 (Universitas Negeri Makasar) dapat dilihat disini

Untuk Rayon 38 (Universitas Sanata Dharma) untuk kabupaten Kebumen, Purworejo, Kab. Magelang dan kota Magelang. dapat di down load di sini.

Adapun untuk Rayon lain saya masih menunggu untuk mendapatkannya dari  Rayon penyelenggara sertifikasi guru. Mohon bersabar.

Game Edukatif

[caption id="attachment_876" align="alignleft" width="300" caption="game edukatif"]game edukatif[/caption]

Dari berbagai seminar yang saya lakukan diberbagai daerah ternyata banyak sekali dari peserta seminar menghendaki software tentang game-game edukatif yang bisa digunakan dalam pembelajaran aktif.

Saya menyediakan CD-CD game edukatif yang berisi antara lain tentang:

  1. Game konstruksi/ menyusun mesin

  2. Mc Jeopardy

  3. On Top Of The word

  4. Geografi Eropa

  5. Permainan Dagang

  6. Peta Dunia

  7. Peta setiap benua

  8. Kartu huruf

  9. Bangunan kata 3 dimensi

  10. Big jig

  11. Game matematika

  12. Mencari perbedaan

  13. menyusun kata

  14. Tebak angka

  15. puzzel

  16. dsb


Semua games sudah saya ramu dalam sebuah CD yang berisi 50 edu games yang sangat membantu guru dalam proses pembelajaran yang akan mengaktifkan siswa. Sebagai ganti untuk penggandaan CD tersebut, kepada para pembaca saya persilahkan untuk mengganti dengan harga Rp 30.000,- (Harga sudah termasuk ongkos kirim).

Game Edukatif

[caption id="attachment_876" align="alignleft" width="300" caption="game edukatif"]game edukatif[/caption]

Dari berbagai seminar yang saya lakukan diberbagai daerah ternyata banyak sekali dari peserta seminar menghendaki software tentang game-game edukatif yang bisa digunakan dalam pembelajaran aktif.

Saya menyediakan CD-CD game edukatif yang berisi antara lain tentang:

  1. Game konstruksi/ menyusun mesin

  2. Mc Jeopardy

  3. On Top Of The word

  4. Geografi Eropa

  5. Permainan Dagang

  6. Peta Dunia

  7. Peta setiap benua

  8. Kartu huruf

  9. Bangunan kata 3 dimensi

  10. Big jig

  11. Game matematika

  12. Mencari perbedaan

  13. menyusun kata

  14. Tebak angka

  15. puzzel

  16. dsb


Semua games sudah saya ramu dalam sebuah CD yang berisi 50 edu games yang sangat membantu guru dalam proses pembelajaran yang akan mengaktifkan siswa. Sebagai ganti untuk penggandaan CD tersebut, kepada para pembaca saya persilahkan untuk mengganti dengan harga Rp 30.000,- (Harga sudah termasuk ongkos kirim).

Thursday, July 30, 2009

Model pembelajaran debat aktif

Membuat pembelajaran yang  menarik dan sekaligus mengaktifkan siswa banyak sekali caranya. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan model debat aktif.

[caption id="attachment_872" align="alignleft" width="300" caption="Model debat aktif"]Model debat aktif[/caption]

Model pembelajaran debat aktif  merupakan modifikasi dari model-model diskusi terbuka yang terjadi di kalangan kampus. Bagaimana membawa suasana debat tersebut di pada jenjang pendidikan yang lebih rendah. Dimana pelaku debat adalah siswa SD yang belum banyak menguasai konsep atau argumentasi yang kuat untuk mempertahankan pendapatnya?

Model pembelajaran debat aktif tersebut dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Buatlah sebuah pernyataan yang kontroversi terhadap materi yang telah kita berikan sebelumnya. Misalnya "ayam sebenarnya juga termasuk binatang carnivora (pemakan daging)".

  2. Bentuk siswa dalam 2 kelompok besar di dalam kelas.

  3. Satu kelompok adalah sebagai kelompok "PRO" atau pendukung pernyataan tersebut, sementara satu kelompok yang lain adalah sebagai kelompok KONTRA atau kelompok yang menolak pernyataan tersebut.

  4. Silahkan tanyakan kepada kelompok PRO, mengapa mereka mendukung pernyataan tersebut. Alasan-alasan apa yang menguatkan pernyataan tersebut?

  5. Sementara untuk kelompok KONTRA harus mempertahankan pendapatnya tersebut juga disertai dengan argumentasi-argumentasi yang masuk akal.

  6. Atur lalu-lintas debat agar tidak terjadi "Debat kusir".


Model pembelajaran ini mempunyai banyak kelebihan, antara lain:

  1. memantapkan pemahaman konsep siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan.

  2. Melatih siswa untuk bersikap kritis terhadap semua teori yang telah diberikan.

  3. Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat.




Tuesday, July 28, 2009

Good Practices USAID-DBE 2 Jawa Tengah

Surakarta, 28 Juli 2009

Menjelang berakhirnya program USAID-DBE 2 di Indonesia pada tahun 2010 yang akan datang perlu dilakukan sosialisasi tentang keberhasilan-keberhasilan USAID-DBE 2 dalam membantu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

[caption id="attachment_865" align="alignleft" width="300" caption="USAID-DBE 2 GOOD Practices"]USAID-DBE 2 GOOD Practices[/caption]

Sudah banyak hal yang dilakukan oleh USAID-DBE 2 mulai tahun 2005 sampai dengan tahun ini. Sesuai dengan bidang tugas DBE 2 yaitu peningkatan mutu pembelajaran di sekolah selama 4 tahun ini DBE 2 sudah mampu membantu meningkatkan kapasitas guru SD/MI dalam berbagai bidang, antara lain:

  1. Pelatihan WIAL (What Is Active Learning)

  2. Paket Pelatihan Dasar, yang bersisi tentang paket pelatihan PAKEM DASAR untuk seluruh mata pelajaran.

  3. Paket Pelatihan PAKEM Matematika

  4. Paket Pelatihan PAKEM Bahasa Indonesia

  5. Paket Pelatihan Pengelolaan kelas

  6. Paket Pelatihan PAKEM IPA

  7. Paket Pelatihan DALI (Designing Active Learning with ICT)

  8. Paket Pelatihan Intel Teach

  9. Paket Pelatihan IAI (Interactive Audia Interaction)

  10. Paket Pelatihan Management PSBG

  11. Paket Pelatihan Pendampingan

  12. Paket Pelatihan Laporan Mutu Sekolah


Tentu ke-12 program pelatihan yang telah berhasil dengan baik dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia perlu diteruskan. Hal ini dikarenakan baik secara kuantutatif maupun kualitatif kapasita para guru telah meningkat sangat signifikan setelah mengiplementasikan pelatihan DBE 2 tersebut.

Program yang demikian baik, akan sangat mubadzir jika tidak ada good will dari pemerintah Daerah untuk melanjutkannya.

Tingkatkan mutu pendidikan dengan Optimalisasi fungsi PKG

[caption id="attachment_859" align="alignleft" width="300" caption="DLC Meeting Aceh"]DLC Meeting Aceh[/caption]

Banda Aceh, 15 Juli 2009.

Merencanakan berbagai strategi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia memang harus komprehensip. Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia harus dimulai dari peningkatan good will atau niat baik dari pemerintah, peningkatan kesadaran masyarakat, peningkatan kapasitas para guru, dan tentu juga harus disertai dengan peningkatan ketersediaan sarana dan prasarannya. Kira-kira demikian salah satu isi pembahasan pada DLC meeting baru-baru ini di Banda Aceh.

Namun demikian untuk mencapai beberapa komponen di atas secara bersamaan, tentu merupakan hal yang sangat sulit. Upaya yang realistis untuk dilakukan adalah dengan mengoptimalkan fungsi PKG di setiap gugus sekolah. Mengapa bisa demikian?

Ya. Di PKG sebenarnya sudah merupakan replika kecil dari struktur Dinas Pendidikan yang ada di Indonesia. Di PKG ada para Ketua PKG yang perannya sama dengan Kepala Dinas (suka-rela) untuk mengatur beberapa sekolah dalam menjalankan program-program yang telah di susun bersama.

Di PKG juga ada PBS (Pemandu Bidang Studi) yang berfungsi bagaikan para ahli di bidang-bidang tertentu yang dapat dijadikan rujukan bagi para guru lain yang membutuhkannya. PKG mempunyai program yang jelas. Dan Di PKG juga sudah tersedia dana (walaupun dari iuran para anggotanya).

Sebenarnya apa saja fungsi PKG tersebut?

  1. PKG sebagai tempat pertemuan.

  2. PKG sebagai tempat untuk pengembangan profesi.

  3. PKG sebagai tempat untuk mendapatkan informasi

  4. PKG sebagai tempat untuk memproduksi kreativitas guru.


Bagaimana penjelasan masing-masing fungsi tersebut?

Anda dapat hubungi sunartombs@gmail.com

Wednesday, July 15, 2009

Cluster Resources Center (Pusat Sumber Belajar Gugus)

Materi pembelajaran dan ilmu pengetahuan terus berkembang. Sementara sekolah-sekolah yang ada di Indonesia memiliki keterbatasan untuk selalu memenuhi atau update sumber belajar yang sesuai dengan perkembangan.

[caption id="attachment_857" align="alignleft" width="300" caption="PSBG Dwarawati Blora"]PSBG Dwarawati Blora[/caption]

Kalau mengandalkan bantuan pemerintah kendala tersebut mungkin sangat memakan waktu untuk pencapaiannya. Keterbatasan sumber belajar di Sekolah-sekolah yang ada di Indonesia  ini perlu di sikapi dengan cerdas. Satu hal yang sangat realistis adalah dengan menyatukan kemampuan gugus (sekolah-sekolah yang berdekatan) untuk membentuk pusat sumber belajar gugus.

Konsepnya adalah setiap sekolah memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Ada yang terbatas pada SDM atau gurunya, ada yang terbatas pada sumber-sumber belajarnya, ada yang terbatas masalah pendanaannya. Andaikan saja ada 10 sekolah terdekat bersatu bahu-membahu membuat CRC (Cluster Resources Center) pasti hasilnya menjadi sangat signifikan untuk sumber belajar para guru.

Andaikan saja setiap sekolah mempunyai 100 buah buku, jika terkumpul dalam satu tempat maka akan sudah ada 1000 buku.

Andaikan saja masing-masing sekolah ada 2 orang guru yang hebat, maka di CRC akan ada 20 orang guru yang hebat yang berkumpul menjadi satu untuk lebih cepat maju.

Andaikan saja masing-masing sekolah mempunyai 1 pengalaman mengajar yang bagus, maka dalam CRC akan terkumpul 10 pengalaman belajar terbaik yang dapat dimiliki bersama.

Selamat!!!

Tuesday, July 14, 2009

Rahasia kemenangan SBY di Nangroe Aceh Darussalam

Nangroe Aceh Darussalam, 14 Juli 2009

[caption id="attachment_846" align="alignleft" width="300" caption="Ngobrol di Warung Solong NAD"]Ngobrol di Warung Solong NAD[/caption]

Di sela-sela agenda DLC (District Learning Coordinator) meeting kami sempatkan diri untuk minum kopi di Warung Solong Banda Aceh. Dalam kesempatan itu saya banyak ngobrol dengan warga Aceh yang berada di warung itu sekitar perkembangan Aceh terakhir pasca Tsunami dan tentu tidak ketinggalan adalah ngobrol tentang sekitar pilpres yang baru saja dilalui pada tanggal 8 Juli 2009 lalu.

Dalam obrolan itu terungkap beberapa informasi tentang realitas politik yang dirasakan oleh warga Aceh (khususnya yang berada di warung tersebut). Dalam kesempatan tersebut mereka menyampaikan informasi bahwa di seluruh wilayah Aceh hampir 100% memilih SBY sebagai presiden periode 2010 - 2014. Ini memang terlihat dari hasil qiuck count bahwa di provinsi NAD SBY menang telak sekitar 94%.

Apa yang membuat SBY "luar biasa" di provinsi yang sangat "Istimewa" ini?

Dalam obrolan tersebut mereka mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:

  1. Saat ini rakyat Aceh hanya percaya kepada SBY yang benar-benar telah membuat Aceh lebih damai dan sejahtera dibanding rezim-rezim sebelumnya. Pada masa pemerintahan SBY-lah konflik antara TNI dan GAM benar-benar mereda, bahkan boleh dibilang sudah aman dan damai. SBY juga tidak pernah melakukan tekanan militer ke wilayah ini. SBY juga memberikan kesempatan yang sama kepada rakyat Aceh (GAM dan Non GAM) untuk meniti jenjang karir yang sama, misalnya dalam karir politik maupun berusaha.

  2. Mereka tidak memilih Mega-Prabowo dikarenakan Megawati pernah ingkar janji. Waktu tahun 2004 dengan meneteskan air mata mengatakan akan mendamaikan Aceh, namun dalam perjalanan setelah menjadi presiden Megawati pernah mengirimkan tentara dalam jumlah yang lebih banyak untuk "berperang" melawan GAM. Di sisi lain pasangan megawati yaitu Prabowo adalah identik dengan KOPASUS. Menurut mereka KOPASUS adalah musuh besar GAM (yang pada saat ini realitas penguasa wilayah NAD).

  3. Mereka tidak memilih JK-Wiranto dikarenakan JK terkesan membodohi rakyat Aceh karena dia mengaku perdamaian di Aceh adalah berkat dirinya. Rakyat Aceh menganggap bahwa perdamaian terjadi adalah berkat kebersamaan antara rakyat Aceh dengan Pemerintah saat ini. Sebagian dari mereka bahkan berseloroh bahwa perdamaian di Aceh adalah berkat bencana Tsunami. Pengakuan yang spontan tersebut diamini oleh pengunjung yang lain. Hal tersebut dijelaskan karena realitas mengatakan pasca Tsunami rakyat Aceh hidup lebih makmur. Tsunami juga membuat rakyat Aceh lebih kompak dalam bahu membahu membangun keterpurukan akibat tsunami. Selain itu mereka tidak memilih JK-Wiranto karena mereka melihat sosok Wiranto adalah Panglima ABRI pada saat Orde baru.


Sekali lagi pernyataan tersebut muncul dari beberapa warga aceh yang sedang minum kopi bereng di Warung Kopi Ulee Kareng Solong Jl. P Iskandar, Banda Aceh. Sama sekali dalam tulisan ini tidak bermaksud untuk mendukung atau melemahkan salah satu pasangan Capres. Dalam tulisan ini juga tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari obrolan tersebut menjadi sebuah opini publik rakyat Aceh pada umumnya. Semua terserah kembali kepada pembaca bagaimana menyikapi tulisan ini.

Soal-soal latihan untuk Siswa SD

Berikut saya informasikan berbagai soal-soal latihan untuk siswa sekolah Dasar yang dibuat oleh http://www.duniabelajar.com/index.php. Latihan-latihan soal tersebut bisa digunakan secara on line, sehingga siswa atau guru bisa mengetahui nilai akhir setelah mengerjakan seluruh soal. Semoga dapat membantu para guru dalam membimbing putra-putrinya.

  1. Soal latihan siswa kelas 1

  2. Soal latihan siswa kelas 2.

  3. Soal latihan siswa kelas 3.

  4. Soal latihan siswa kelas 4

  5. Soal latihan siswa kelas 5

  6. Soal Latihan siswa kelas 6

Pengertian Penilaian Otentik

Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik.Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut.

[caption id="attachment_837" align="alignleft" width="300" caption="Penilaian otentik"]Penilaian otentik[/caption]

Tujuan dari penilaian adalah untuk grading, seleksi, mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, bimbingan, diagnosis, dan prediksi.

  1. Sebagai grading, penilaian ditujukan untuk menentukan atau membedakan kedudukan hasil kerja peserta didik dibandingkan dengan peserta didik lain. Penilaian ini akan menunjukkan kedudukan peserta didik dalam urutan dibandingkan dengan anak yang lain. Karena itu, fungsi penilaian untuk grading ini cenderung membandingkan anak dengan anak yang lain sehingga lebih mengacu kepada penilaian acuan norma (norm-referenced assessment).

  2. Sebagai alat seleksi, penilaian ditujukan untuk memisahkan antara peserta didik yang masuk dalam kategori tertentu dan yang tidak. Peserta didik yang boleh masuk sekolah tertentu atau yang tidak boleh. Dalam hal ini, fungsi penilaian untuk menentukan seseorang dapat masuk atau tidak di sekolah tertentu.

  3. Untuk menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai kompetensi.

  4. Sebagai bimbingan, penilaian bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan.

  5. Sebagai alat diagnosis, penilaian bertujuan menunjukkan kesulitan belajar yang dialami peserta didik dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan. Ini akan membantu guru menentukan apakah seseorang perlu remidiasi atau pengayaan.

  6. Sebagai alat prediksi, penilaian bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat memprediksi bagaimana kinerja peserta didik pada jenjang pendidikan berikutnya atau dalam pekerjaan yang sesuai. Contoh dari penilaian ini adalah tes bakat skolastik atau tes potensi akademik.

Pengumuman sertifikasi Jalur Pendidikan tahun 2009

Berikut pengumuman sertifikasi jalur pendidikan tahun 2009

1. Jawa tengah sebanyak 103 orang. Selengkapnya bisa dilihat di sini.

2. Untuk rekapitulasi secara nasional dapat anda lihat di sini

Semoga bermanfaat

Thursday, July 2, 2009

Pelatihan untuk guru kelas billingual

Pada saat aku melatih guru-guru untuk kelas billingual saya mendapatkan sebuah pertanyaan yang menarik. Ada 2 pertanyaan yang menarik, yaitu:

  1. Bagiamana agar anak cepat bisa berbahasa inggris dengan aktif seperti bahasa Indonesia di sekolah?

  2. Bagaimana menjadi guru yang baik itu?


IMG_0540Menjawab pertanyaan pertama tersebut saya ingat masa kecil saat sekolah dulu. Saya sehari-hari menggunakan bahasa Jawa. Tetapi saat di sekolah guru-guru kebanyakan menggunakan bahasa Indonesia pada saat pelajaran. Gak tahu mengapa pada saat itu saya dengan sendirinya bisa memahami setiap kalimat yang digunakan oleh para guru saya. Bahkan ketika ditanya dengan menggunakan bahasa Indonesia, sayapun bisa menjawabnya. Suatu loncatan kompetensi berbahasa yang luar biasa, namun tak terasa.

Saya menjadi berfikir kalau anak-anak kita ini yang sehari-hari sudah menggunakan bahasa Indonesia, lantas di sekolah juga memakai bahasa Indonesia bukankah ini namanya tidak ada kemajuan seperti yang saya alami dulu. Namun mungkin anak-anak kita juga akan mengalami proses yang sama sebagaimana waktu saya kecil dulu jika saat ini Bapak Ibu guru menggunakan Bahasa Inggris  sebagai bahasa pengantar. Sangat mungkin anak-anak akan lebih cepat memahami dan segera bisa menggunakan bahasa Inggris.

Pertanyaan kedua sebenarnya  membutuhkan jawaban yang tidak singkat. Sebab untuk menjadi guru yang baik buanyak banget kriteria yang harus terpenuhi. Mulai dari kemampuan akademik, kepribadian, kemampuan mengajar dan juga tingkah laku kemasyarakatan.

Namun secara singkat sebenarnya pertanyaan itu dapat dijawab dengan 3 kata, yaitu: Guru yang baik adalah guru yang bisa menjadi:

  1. Orangtua.

  2. Teman.

  3. teladan.


Alangkah indahnya jika semua guru bisa memposisikan diri sebagai orang tua siswa dengan menebar penuh kasih saya. Dia juga akan mengarahkan agar anak setelah dewasa menjadi orang yang berguna. Dia tidak hanya akan mengajarkan pengetahuan, namun juga budi pekerti, sopan santun dan keterampilan hidup.

Alangkah  jika seorang guru mampu menjadi teman belajar bagi para siswanya. Dia tidak hanya akan mengejar habisnya materi, tetapi memahami betul kesulitan yang dihadapi oleh setiap individu siswa. Dia tidak hanya akan melatihkan suatu keterampilan tertentu, namun juga akan membantu ketika siswa mengalami berbagai permasalahan.

Wednesday, July 1, 2009

Program Pelatihan



[caption id="attachment_818" align="alignleft" width="227" caption="Sunarto Fasilitator Idola"]Sunarto Fasilitator Idola[/caption]

Nama Saya Sunarto. Lahir di Prambanan, Sleman Yogjakarta pada tahun  1972. saat ini saya mengabdikan diri pada dunia pendidikan dengan memberikan banyak bimbingan dan fasilitasi tentang active learning yang dikelola oleh DBE 2 USAID. Sebelumnya saya banyak berkecimpung di dunia PAKEM (pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) bekerja sama dengan UNICEF.

Selain sebagai sebagai fasilitator PAKEM dan ICT utk pembelajaran, saya banyak terlibat dalam berbagai seminar tingkat regional maupun nasional. Materi yang sering diminta peserta seminar adalah sekitar implementasi active learning, PAKEM, LKS, KTSP, DALI, Pemanfaatan komputer jumlah terbatas dalam pembelajaran dan sebagainya.

Sebagai wujud pengabdian saya terhadap dunia pendidikan saat ini saya sedang mengelola Lembaga Pendidikan dan Pelatihan untuk mendidik dan melatih para siswa sekaligus para gurunya. Lembaga yang kami beri nama QUANTUM DEVELOPMENT CENTER tersebut memberikan pelayanan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia mulai dari siswa, mahasiswa dan termasuk para gurunya. PROGRAM-PROGRAM pelatihan kami juga sudah banyak diakses oleh temen-teman guru di seluruh Indonesia

Sebagai media berbagi pengalaman maka dengan ini saya ciptakan blog sebagai sarana komunikasi dengan teman-teman praktisi pendidikan. Blog ini menyediakan informasi dunia belajar mengajar mulai dari Perencanaan, pembuatan alat peraga, alat evaluasi dan berbagai kebutuhan informasi guru yang diinginkan. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih jika para pembaca semua mau meluangkan waktu untuk melihat, mengapresiasi untuk kemudian dapat memberikan masukan terhadap blog ini sehingga berbagai informasi dapat di bagi kepada semua guru yang membutuhkannya.

Halaman ini berisi berbagai program pelatihan yang bisa diakses oleh seluruh pembaca. Program-program pelatihan yang kami sediakan ini kami kelola secara profesinal sebagai pengabdian kami terhadap dunia pendidikan di Indonesia

Tuesday, June 30, 2009

Sekolah Standart Nasional Mengadakan Pelatihan active learning

Bangka Barat, 18-20 Juni 2009

[caption id="attachment_809" align="alignleft" width="300" caption="Sesaat setalah pelatihan bersama KS, TU, dan Penjaga sekolah di depan SMA N 1 Jabus Bangka Barat"]Sesaat setalah pelatihan di depan SMA N 1 Jabus Bangka Barat[/caption]

Tahun ini SMA Negeri 1 Jabus, Bangka Barat ditetapkan sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN). Sebagai sekolah yang mempunyai predikat berstandar nasional, walaupun berada di daerah tentu harus berusaha untuk berdiri sejajar dengan sekolah-sekolah yang sudah maju di belahan wilayah Indonesia lainnya.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan profesional guru dalam mengajar, SMA Negeri 1 Jebus mempelopori untuk mengadakan pelatihan active learning sebagaimana yang dituntut dalam kurikulum tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu kompetensi.

Pelatihan active learning ini mendatangkan fasilitator dari Tim Quantum Development Center (QDC). Kepala SMA Negeri 1 Jabus Bp Iskandar Ahmad mengatakan pelatihan ini sengaja mendatangkan tim dari QDC karena melihat bahwa fasilitasi yang diberikan oleh QDC benar-benar dapat memberikan gambaran nyata tentang bagaimana guru harus berbuat di depan kelas. Model-model pembelajaran aktif benar-benar dipraktikkan bersama peserta untuk memberikan gambaran nyata kepada guru.

Dengan demikian diharapkan para guru paling tidak dapat meniru untuk kemudian bisa dikembangkan di kelas mereka masing-masing.

Pelatihan yang sekaligus hiburan

[caption id="attachment_805" align="alignleft" width="208" caption="Bp Salim Guru SMA N 1 Jebus Bangka Barat"]Bp Salim Guru SMA N 1 Jebus Bangka Barat[/caption]

Pelatihan yang difasilitasi Quantum Development Center atau Fasilitator Idola ini benar-benar beda dengan pelatihan lainnya. Dalam pelatihan-pelatihan yang pernah saya alami selama ini benar-benar membosankan. Mulai dari awal sampai akhir pelatihan kami dipaksa untuk terus memperhatikan ceramah para trainer yang sekali-sekali membuat joke tertawa. Pelatihan yang sudah-sudah membuat kami tidak bertahan lama untuk tetap konsentrasi. Dari 100% yang disampaikan paling-paling hanya sekitar 20% yang mampu kami serap.

Pelatihan yang difasilitasi oleh Fasilitator Idola benar-benar terasa bukan sebagai pelatihan biasa. Kami diajak untuk aktif baik berfikir, bekerja maupun juga berbagai ice breaking yang membuat kami terus terjaga dari rasa kantuk dan capai. Pelatihan ini benar-benar membuat kami bisa dengan senang hati untuk terus mengikuti sesi demi sesi sampai akhir pelatihan.

Setiap kali kami dilihat mengantuk, fasilitator langsung melakukan energizer atau ice breaking yang menyegarkan suasana. Pelatihan ini benar-benar seperti menikmati hiburan. Tak terasa pelatihan selama 3 hari lekas berlalu. Banyak yang kami peroleh. Bukan saja materi tentang model-model pembelajaran aktif yang dipraktekkan bersama-sama yang membuat kami senang. Namun juga berbagai aktifitas pengelolaan kelas yang benar-benar kami merasa gembira. Bahkan terkadang kami merasa menjadi anak kecil kembali yang dengan leluasa untuk bermain bersama.

Pelatihan yang kaya begini yang kami cari

[caption id="attachment_799" align="alignleft" width="163" caption="Bp Arpani, Kepala Sekolah SMK Jebus Bangka Barat"]Bp Arpani, Kepala Sekolah SMK Jebus Bangka Barat[/caption]

"Pelatihan yang seperti ini yang kami cari sejak lama. Sejak dulu pelatihan yang kami terima selalu teori-teori dan teori lagi. Baik pelatihan di tingkat Nasional maupun regional selalu seperti itu" begitu kata Pak  Arfani. Beliau adalah seorang Kepala Sekolah di SMK Jabus Bangka Barat.

"Saya juga seorang fasilitator di tingkat Kabupaten" lanjutnya. Sebagai seorang fasilitator di daerah saya sering mendapati permasalahan ketika harus memberikan contoh tentang berbagai hal yang kita sampaikan kepada peserta pelatihan. Ketika kami pelatihan di tingkat Pusat tidak pernah diberikan contoh-contoh (praktek langsung) tentang segala sesuatu yang disampaikan. Apakah itu model-model pembelajaran, KTSP, RPP, strategi mengajar dsb. Yang kami tahu adalah teorinya begini dan begitu. Sementara para guru yang ada di daerah inginnya bukan teori-teori melulu. Mereka inginnya contoh praktiknya seperti apa.

Dalam pelatihan kali ini saya puas dengan mendapatkan contoh-contoh riil dari para fasilitator dari Quantum Development Center. Kami berharap suatu saat nanti akan bisa bertemu lagi pada pelatihan dengan topik yang lain. Kami lebih mempunyai gambaran yang lebih riil ketika kami harus mengimplementasikan di sekolah. Selamat untuk Pak Sunarto dan kawan-kawan

Thursday, June 25, 2009

Model Pelatihan di sini benar-benar baru bagi saya

[caption id="attachment_787" align="alignleft" width="177" caption="Wasis Sucipto, M.Eng Juara I Nasional Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran 3 kali "]Wasis Sucipto, M.Eng[/caption]

Pelatihan yang diselenggarakan DBE 2 dan Quantum Development Center benar-benar baru bagi saya. Selama saya menjadi guru sejak tahun 1992 belum pernah ada pelatihan yang benar-benar melibatkan peserta untuk selalu aktif. Baik pelatihan yang dilakukan oleh LPMP, Dinas Pendidikan  maupun perguruan tinggi belum seperti itu.

Pelatihan yang diselenggarakan QDC benar-benar membuat peserta aktif dan kreatif karena mereka diajak secara langsung mengalaminya bukan sekedar berteori saja. Terkadang kita sudah sangat pandai tentang teori-teori, namun ketika harus mengimplementasikan dalam dunia nyata masih sangat kebingungan, termasuk pelatihnya sendiri. QDC menjawab itu semua dengan baik.

Pelatihan Model-model pembelajaran aktif untuk guru SLTA

Bangka Barat, 18 - 20 Maret 2009

Antusiasme peserta pelatihan tentang model-model pembelajaran PAKEM membuat andrenalin kami semakin meningkat untuk semakin all out dalam memfasilitasi pelatihan hari itu.

[caption id="attachment_778" align="alignleft" width="300" caption="Pelatihan PAKEM guru di Bangka Barat"]Pelatihan PAKEM guru di Bangka Barat[/caption]

Selama 3 hari pelatihan kami menampilkan berbagai model pembelajaran PAKEM dengan melibatkan peserta sebagai siswa maupun sebagai guru dalam pelatihan tersebut.

Pada hari pertama kita melakukan model-model pembelajaran aktif seperti:

  1. Question student have (Siswa yang bertanya)

  2. Active debate (debat aktif)

  3. Star war (perang bintang)

  4. Every one is teacher here (semua orang adalah guru)

  5. Silent Demonstration (Demonstrasi Bisu)

  6. Lingkungan sebagai sumber belajar / CTL

  7. Gallery walk


Pada hari ke 2, kami mempraktikkan semakin banyak model-model pembelajaran seperti:

  1. Jigsaw

    [caption id="attachment_779" align="alignright" width="262" caption="Lingkungan sebagai sumber belajar /CTL"]Lingkungan sebagai sumber belajar /CTL[/caption]

  2. Tree-step Interview

  3. Think-pair-share

  4. Tree-step review

  5. Round Robin Brainstorming

  6. Number Heads Together

  7. Team Pair Solo

  8. Circle the sage

  9. Partners


Dalam hari ke-2 ini beberapa peserta mampu membuat model-model pembelajaran aktif lainnya seperti: model pembelajaran "Ngrumpi" dan model pembelajaran 'team ahli"

Pada hari ke-3 model-model pembelajaran yang telah dilakukan bersama pada hari pertama diimplementasikan oleh para peserta pelatihan dalam simulasi pembelajaran. Peserta pelatihan tidak hanya berperan sebagai siswa tetapi juga sebagai guru yang nantinya benar-benar akan menerapkannya di dalam kelas.

Keantusiasan peserta untuk bisa mencoba menerapkan pemahamannya tentang model-model pembelajaran aktif, membuat pelatihan hari ini menyajikan suasana  yang amat bergairah. Penampilan yang unik dari masing-masing peserta menjadikan pembelajaran baru bagi semua peserta pelatihan dan juga para fasilitator.

Tuesday, June 16, 2009

Metode Snow Balling (Bola Salju)

Dalam rangka mengaktifkan siswa dalam pembelajaran perlu diupayakan dengan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang bervariasi. Salah satu metode pembelajaran yang bisa mengaktifkan siswa adalah metode snow balling.

snowballingDinamakan metode snow balling dikarenakan dalam pembelajaran siswa melakukan tugas individu kemudian berpasangan. Dari pasangan tersebut kemudian mencari pasangan yang lain sehingga semakin lama anggota kelompok   semakin besar bagai bola salju yang menggelinding.

Metode ini digunakan untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari siswa secara bertingkat. Dimulai dari kelompok yang lebih kecil berangsur-angsur kepada kelompok yang lebih besar sehingga pada akhirnya akan memunculkan dua atau tiga jawaban yang telah disepakati oleh siswa secara kelompok.

Langkah-langkah penerapan:

Monday, June 15, 2009

Pengertian dan Penerapan Metode Jigsaw

Metode  jigsaw adalah teknik pembelajaran kooperatif di mana siswa, bukan guru, yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam melaksanakan pembelajaran. Tujuan dari jigsaw ini adalah mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba untuk mempelajari semua materi sendirian.

jigsawSetiap siswa yang ada di “kelompok awal” mengkhususkan diri pada satu bagian dari sebuah unit pembelajaran. Para siswa kemudian bertemu dengan anggota kelompok lain yang ditugaskan untuk mengerjakan bagian yang lain, dan setelah menguasai materi lainnya ini mereka akan pulang ke kelompok awal mereka dan menginformasikan materi tersebut ke anggota lainnya.

Semua siswa dalam “kelompok awal” telah membaca materi yang sama dan mereka bertemu serta mendiskusikannya untuk memastikan pemahaman.

Mereka kemudian berpindah ke “kelompok jigsaw” – dimana anggotanya berasal dari kelompok lain yang telah membaca bagian tugas yang berbeda. Dalam kelompok-kelompok ini mereka berbagi pengetahuan dengan anggota kelompok lain dan mempelajari materi-materi yang baru.

Tuesday, June 2, 2009

Paket PAKEM Bahasa Indonesia

[caption id="attachment_757" align="alignleft" width="300" caption="PAKEM BAHASA INDONESIA"]PAKEM BAHASA INDONESIA[/caption]

Bahasa Indonesia adalah bahasa kita sehari-hari di sekolah. Namun entah mengapa pembelajaran bahasa Indonesia dianggap sulit oleh sebagian besar guru. Apalagi pembelajaran Bahasa Indonesia sekarang lebih menekankan pada 4 keterampilan berbahasa, yaitu: Berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis. Bagaimana mengajarkan keterampilan berbicara dan menulis (mengarang)  merupakan hal yang dianggap paling sulit oleh sebagian para guru.

Kami bersedia membantu para guru atau fasilitator untuk memberikan pelatihan Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) pada pelajaran Bahasa Indonesia. Pelatihan ini didesign secara khusus berdasarkan temuan-temuan para guru Bahasa Indonesia yang melakukan proses pembelajaran bertahun-tahun.

Kami akan memberikan materi pelatihan Bahasa Indonesia yang meliputi:

  1. Hakekat Pembelajaran Bahasa Indonesia

  2. Kurikulum Pembelajaran Bahasa Indonesia

  3. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia

  4. RPP Pakem Bahasa Indonesia

  5. APM Bahasa Indonesia

  6. Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas awal

  7. Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas tinggi

  8. Bagaimana mengajarkan mengarang

  9. Penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia

Thursday, May 28, 2009

Paket Pelatihan PAKEM Matematika

[caption id="" align="alignleft" width="300" caption="Pelatihan PAKEM Matematika (Demonstrasi Menara Hanoi)"]Pelatihan PAKEM Matematika (Demonstrasi Menara Hanoi)[/caption]

Paket Pelatihan PAKEM MATEMATIKA Pembelajaran Matematika dirasakan oleh sebagian besar siswa sebagai mata pelajaran yang paling sulit dan membosankan. Berdasarkan survei yang dilakukan, kebosanan anak-anak untuk mempelajari matematika disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

  1. Metode pembelajaran yang monoton, yaitu ceramah kemudian diikuti dengan latihan-latihan soal.

  2. Guru matematika cenderung lebih cepat marah melihat siswa yang tidak segera memahami penjelasan guru atau tidak bisa mengerjakan soal latihan.

  3. Persepsi kebanyakan orang yang mengatakan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit, sehingga mempengaruhi psikologi siswa yang akan belajar.

  4. Teman-teman mereka kebanyakan tidak menyukai pelajaran matematika.


Jika hal tersebut tidak segera dicari solusinya akan sangat merugikan bagi masa depan para siswa tersebut. Karena kita menyadari bahwa hidup di masyarakat tidak bisa terlepas dari kegiatan berhitung. Mulai bangun tidur, jual beli, belanja, memasak dan sebagainya.

Untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan tersebut kami melayani para guru semua untuk berlatih melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, menyenangkan namun tetap efektif atau lebih dikenal dengan PAKEM matematika. Dalam pelatihan tersebut akan dikupas secara mendalam tentang hal-hal sebagai berikut:

  1. Hakekat Pembelajaran Matematika

  2. Kurikulum Matematika

  3. Pengembangan Pembelajaran matematika yang PAKEM

  4. Penilaian Pembelajaran Matematika yang otentik

  5. Pengelolaan pembelajaran Matematika

  6. Permainan matematika

  7. membuat RPP Matematika PAKEM.

  8. Alat Peraga Sederhana Matematika


Jika anda ingin meningkatkan kemampuan profesional dalam hal mengajar bisa melihat program pelatihan yang lebih lengkap di SINI atau bisa hubungi kami di sunartombs@gmail.com

Sunday, May 24, 2009

Pelatihan PAKEM IPA

IPA adalah mata pelajaran yang mendekatkan siswa kepada alam. Di sini anak diajak untuk mengenal, mengamati, menganalisis, dan akhirnya menyimpulkan tentang segala fenomena yang terjadi di alam sekitarnya.

[caption id="attachment_743" align="alignleft" width="300" caption="Presentasi hasil karya Alat peraga sederhana IPA"]Presentasi hasil karya Alat peraga sederhana IPA[/caption]

Proses pembelajaran IPA diharapkan memberi penekanan yang besar pada penguasaan kompetensi yang disebut ”life skill”.(kecakapan hidup). IPA bagi anak berarti aktivitas mengamati, menemukan dan menyelidiki alam sekitarnya, tugas guru mengajak siswa untuk mengenali IPA  sebagai proses belajar yang menantang sekaligus menyenangkan, guru IPA mengajak anak  untuk merekam pengelaman nyata  yang berkaitan dengan pengalaman anak dan lingkungannya dalam kehidupan sehari- hari.

Proses pembelajaran IPA yang mengkaitkan dengan pengalaman anak dan kehidupannya sehari-hari amat menarik anak  untuk belajar IPA. Berdasar pertimbangan diatas maka guru harus aktif untuk membaca situasi, bagaimana mengkaitkan materi yang harus disampaikan (yang ada pada kurikulum) dengan berbagai pengalaman menarik yang terjadi di sekitar anak didik.

Untuk memberikan bekal terhadap guru agar pawai dalam menyajikan pembelajaran sains/ IPA kami menyediakan bantuan profesional berupa pelatihan pembelajaran active khusus untuk mata pelajaran IPA. Karena kekhasan pelatihan ini maka secara spesifik kami akan memberikan bekal materi pelatihan sebagai berikut:











1. Strategi Peningkatan Mutu Pembelajaran IPA
2. Strategi Pembelajaran IPA
3. Teknik Pendampingan Pembelajaran IPA












4. Silabus dan RPP IPA
5. Peran Kepala Sekolah dalam Pengembangan  Profesi Guru IPA
6. Analisis Simulasi Pembelajaran IPA












7. Strategi pembelajaran IPA
8. Simulasi Pembelajaran IPA















9. Praktik Permainan IPA
10. Pembuatan APM
11. Penilaian Pembelajaran IPA
12. Penyusunan LKS


Jika anda menginginkan melihat program pelatihan kami yang lebih lengkap silahkan klik di sini

Sunday, May 10, 2009

Panduan penyusunan Portopolio untuk Pengawas

Bulan ini mungkin merupakan bulan paling sibuk bagi para Pengawas Sekolah. Mereka sedang menyusun portopolio untuk sertifikasi pengawas. banyak sekali ditemui para pengawas yang kebingungan menyusun portopolionya. Mungkin dikarenakan belum jelasnya informasi tentang penyusunan portopolio bagi pengawas itu sendiri.

Untuk memudahkan teman-teman Pengawas Sekolah yang akan menyusun portopolio untuk sertifikasi berikut ini saya sertakan buku panduan penyusunan portopolio untuk guru yang diberi tugas tambahan sebagai pengawas. Silahkan DOWNLOAD DI SINI. Semoga bermanfaat.

Tips mengatasi peserta pelatihan yang sering menguji fasilitator

DSC04053Dalam forum pelatihan kita sering mendapati peserta pelatihan yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Ada 3 tipe pertanyaan yang diajukan oleh peserta pelatihan, yaitu:

 

  1. pertanyaan karena tidak jelas atau belum tahun,

  2. pertanyaan yang menginginkan jawaban berupa penjelasan yang dimaksudkan untuk menjelaskan kepada peserta lainnya,

  3. Pertanyaan yang lebih bersifat menguji kemampuan fasilitatornya.


Tipe pertanyaan pertama, biasanya diajukan oleh peserta pelatihan yang memang benar-benar tidak belum memahami materi ataupun tidak tahu tentang suatu materi tertentu. Jika dicermati biasanya pertanyaan yang diajukan masih sangat berkaitan dengan materi yang dipelajari pada hari itu. Bagaimana mengatasinya? Terhadap tipe ini fasilitator cukup melemparkan kepada peserta lain untuk memberikan bantuan dalam menjawab. Kalau jawaban dari mereka sudah benar, maka perkuatlah jawaban mereka dengan informasi-informasi tambahan. Namun jika belum ada yang benar, maka fasilitator bisa menjelaskan secara singkat jawaban dari pertanyaan yang dimaksud. 

Pertanyaan tipe kedua, biasanya diajukan oleh peserta pelatihan yang sudah memahami materi tersebut. Sebagai langkah bijak Ia tidak memberikan penjelasan kepada mereka, namun Ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dimaksudkan sebenarnya adalah untuk memberikan penjelasan ulang kepada peserta lainnya.  Terhadap jenis pertanyaan ini segera pahami situasi peserta pada umumnya. Kemudian berikan penjelasan singkat terhadap apa yang menjadi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Biasanya pertanyaan ini muncul karena ada suatu materi tertentu yang terlewatkan belum disampaikan, atau karena dalam penyajian kita kurang sistematis.

Tipe pertanyaan yang ketiga, biasanya muncul dari peserta yang ingin menguji kemampuan fasilitator atau bahkan ingin menjatuhkan di depan peserta lainnya. Jika dicermati, biasanya pertanyaannya tidak linier dengan materi yang sedang dibahas. Dia biasanya mencoba untuk menghubung-hubungkan materi yang sedang dibahas dengan topik lain yang sebenarnya tidak berkorelasi. Terhadap tipe pertanyaan yang demikian fasilitator dapat memberikan tanggapan sebagai berikut:

  • Jjawablah dengan taktis seandainya Anda memang tahu jawabannya.

  • Kalau anda tidak tahu jawabannya, lemparkan pertanyaan tersebut kepada peserta lainnya.

  • Kalau dijawab oleh peserta lain masih belum puas, tanyakan kepada yang bersangkutan tetang jawaban yang Ia kehendaki.

  • Katakan bahwa ini suatu proses belajar bersama.

  • Atau, jangan hiraukan perilaku tersebut dengan mengatakan akan karena keterbatasan waktu anda menjawab pada saat sesi yang berkaitan dengan pertanyaan tersebut.


Selamat mencoba