Tuesday, June 30, 2009

Sekolah Standart Nasional Mengadakan Pelatihan active learning

Bangka Barat, 18-20 Juni 2009

[caption id="attachment_809" align="alignleft" width="300" caption="Sesaat setalah pelatihan bersama KS, TU, dan Penjaga sekolah di depan SMA N 1 Jabus Bangka Barat"]Sesaat setalah pelatihan di depan SMA N 1 Jabus Bangka Barat[/caption]

Tahun ini SMA Negeri 1 Jabus, Bangka Barat ditetapkan sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN). Sebagai sekolah yang mempunyai predikat berstandar nasional, walaupun berada di daerah tentu harus berusaha untuk berdiri sejajar dengan sekolah-sekolah yang sudah maju di belahan wilayah Indonesia lainnya.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan profesional guru dalam mengajar, SMA Negeri 1 Jebus mempelopori untuk mengadakan pelatihan active learning sebagaimana yang dituntut dalam kurikulum tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu kompetensi.

Pelatihan active learning ini mendatangkan fasilitator dari Tim Quantum Development Center (QDC). Kepala SMA Negeri 1 Jabus Bp Iskandar Ahmad mengatakan pelatihan ini sengaja mendatangkan tim dari QDC karena melihat bahwa fasilitasi yang diberikan oleh QDC benar-benar dapat memberikan gambaran nyata tentang bagaimana guru harus berbuat di depan kelas. Model-model pembelajaran aktif benar-benar dipraktikkan bersama peserta untuk memberikan gambaran nyata kepada guru.

Dengan demikian diharapkan para guru paling tidak dapat meniru untuk kemudian bisa dikembangkan di kelas mereka masing-masing.

Pelatihan yang sekaligus hiburan

[caption id="attachment_805" align="alignleft" width="208" caption="Bp Salim Guru SMA N 1 Jebus Bangka Barat"]Bp Salim Guru SMA N 1 Jebus Bangka Barat[/caption]

Pelatihan yang difasilitasi Quantum Development Center atau Fasilitator Idola ini benar-benar beda dengan pelatihan lainnya. Dalam pelatihan-pelatihan yang pernah saya alami selama ini benar-benar membosankan. Mulai dari awal sampai akhir pelatihan kami dipaksa untuk terus memperhatikan ceramah para trainer yang sekali-sekali membuat joke tertawa. Pelatihan yang sudah-sudah membuat kami tidak bertahan lama untuk tetap konsentrasi. Dari 100% yang disampaikan paling-paling hanya sekitar 20% yang mampu kami serap.

Pelatihan yang difasilitasi oleh Fasilitator Idola benar-benar terasa bukan sebagai pelatihan biasa. Kami diajak untuk aktif baik berfikir, bekerja maupun juga berbagai ice breaking yang membuat kami terus terjaga dari rasa kantuk dan capai. Pelatihan ini benar-benar membuat kami bisa dengan senang hati untuk terus mengikuti sesi demi sesi sampai akhir pelatihan.

Setiap kali kami dilihat mengantuk, fasilitator langsung melakukan energizer atau ice breaking yang menyegarkan suasana. Pelatihan ini benar-benar seperti menikmati hiburan. Tak terasa pelatihan selama 3 hari lekas berlalu. Banyak yang kami peroleh. Bukan saja materi tentang model-model pembelajaran aktif yang dipraktekkan bersama-sama yang membuat kami senang. Namun juga berbagai aktifitas pengelolaan kelas yang benar-benar kami merasa gembira. Bahkan terkadang kami merasa menjadi anak kecil kembali yang dengan leluasa untuk bermain bersama.

Pelatihan yang kaya begini yang kami cari

[caption id="attachment_799" align="alignleft" width="163" caption="Bp Arpani, Kepala Sekolah SMK Jebus Bangka Barat"]Bp Arpani, Kepala Sekolah SMK Jebus Bangka Barat[/caption]

"Pelatihan yang seperti ini yang kami cari sejak lama. Sejak dulu pelatihan yang kami terima selalu teori-teori dan teori lagi. Baik pelatihan di tingkat Nasional maupun regional selalu seperti itu" begitu kata Pak  Arfani. Beliau adalah seorang Kepala Sekolah di SMK Jabus Bangka Barat.

"Saya juga seorang fasilitator di tingkat Kabupaten" lanjutnya. Sebagai seorang fasilitator di daerah saya sering mendapati permasalahan ketika harus memberikan contoh tentang berbagai hal yang kita sampaikan kepada peserta pelatihan. Ketika kami pelatihan di tingkat Pusat tidak pernah diberikan contoh-contoh (praktek langsung) tentang segala sesuatu yang disampaikan. Apakah itu model-model pembelajaran, KTSP, RPP, strategi mengajar dsb. Yang kami tahu adalah teorinya begini dan begitu. Sementara para guru yang ada di daerah inginnya bukan teori-teori melulu. Mereka inginnya contoh praktiknya seperti apa.

Dalam pelatihan kali ini saya puas dengan mendapatkan contoh-contoh riil dari para fasilitator dari Quantum Development Center. Kami berharap suatu saat nanti akan bisa bertemu lagi pada pelatihan dengan topik yang lain. Kami lebih mempunyai gambaran yang lebih riil ketika kami harus mengimplementasikan di sekolah. Selamat untuk Pak Sunarto dan kawan-kawan

Thursday, June 25, 2009

Model Pelatihan di sini benar-benar baru bagi saya

[caption id="attachment_787" align="alignleft" width="177" caption="Wasis Sucipto, M.Eng Juara I Nasional Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran 3 kali "]Wasis Sucipto, M.Eng[/caption]

Pelatihan yang diselenggarakan DBE 2 dan Quantum Development Center benar-benar baru bagi saya. Selama saya menjadi guru sejak tahun 1992 belum pernah ada pelatihan yang benar-benar melibatkan peserta untuk selalu aktif. Baik pelatihan yang dilakukan oleh LPMP, Dinas Pendidikan  maupun perguruan tinggi belum seperti itu.

Pelatihan yang diselenggarakan QDC benar-benar membuat peserta aktif dan kreatif karena mereka diajak secara langsung mengalaminya bukan sekedar berteori saja. Terkadang kita sudah sangat pandai tentang teori-teori, namun ketika harus mengimplementasikan dalam dunia nyata masih sangat kebingungan, termasuk pelatihnya sendiri. QDC menjawab itu semua dengan baik.

Pelatihan Model-model pembelajaran aktif untuk guru SLTA

Bangka Barat, 18 - 20 Maret 2009

Antusiasme peserta pelatihan tentang model-model pembelajaran PAKEM membuat andrenalin kami semakin meningkat untuk semakin all out dalam memfasilitasi pelatihan hari itu.

[caption id="attachment_778" align="alignleft" width="300" caption="Pelatihan PAKEM guru di Bangka Barat"]Pelatihan PAKEM guru di Bangka Barat[/caption]

Selama 3 hari pelatihan kami menampilkan berbagai model pembelajaran PAKEM dengan melibatkan peserta sebagai siswa maupun sebagai guru dalam pelatihan tersebut.

Pada hari pertama kita melakukan model-model pembelajaran aktif seperti:

  1. Question student have (Siswa yang bertanya)

  2. Active debate (debat aktif)

  3. Star war (perang bintang)

  4. Every one is teacher here (semua orang adalah guru)

  5. Silent Demonstration (Demonstrasi Bisu)

  6. Lingkungan sebagai sumber belajar / CTL

  7. Gallery walk


Pada hari ke 2, kami mempraktikkan semakin banyak model-model pembelajaran seperti:

  1. Jigsaw

    [caption id="attachment_779" align="alignright" width="262" caption="Lingkungan sebagai sumber belajar /CTL"]Lingkungan sebagai sumber belajar /CTL[/caption]

  2. Tree-step Interview

  3. Think-pair-share

  4. Tree-step review

  5. Round Robin Brainstorming

  6. Number Heads Together

  7. Team Pair Solo

  8. Circle the sage

  9. Partners


Dalam hari ke-2 ini beberapa peserta mampu membuat model-model pembelajaran aktif lainnya seperti: model pembelajaran "Ngrumpi" dan model pembelajaran 'team ahli"

Pada hari ke-3 model-model pembelajaran yang telah dilakukan bersama pada hari pertama diimplementasikan oleh para peserta pelatihan dalam simulasi pembelajaran. Peserta pelatihan tidak hanya berperan sebagai siswa tetapi juga sebagai guru yang nantinya benar-benar akan menerapkannya di dalam kelas.

Keantusiasan peserta untuk bisa mencoba menerapkan pemahamannya tentang model-model pembelajaran aktif, membuat pelatihan hari ini menyajikan suasana  yang amat bergairah. Penampilan yang unik dari masing-masing peserta menjadikan pembelajaran baru bagi semua peserta pelatihan dan juga para fasilitator.

Tuesday, June 16, 2009

Metode Snow Balling (Bola Salju)

Dalam rangka mengaktifkan siswa dalam pembelajaran perlu diupayakan dengan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang bervariasi. Salah satu metode pembelajaran yang bisa mengaktifkan siswa adalah metode snow balling.

snowballingDinamakan metode snow balling dikarenakan dalam pembelajaran siswa melakukan tugas individu kemudian berpasangan. Dari pasangan tersebut kemudian mencari pasangan yang lain sehingga semakin lama anggota kelompok   semakin besar bagai bola salju yang menggelinding.

Metode ini digunakan untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari siswa secara bertingkat. Dimulai dari kelompok yang lebih kecil berangsur-angsur kepada kelompok yang lebih besar sehingga pada akhirnya akan memunculkan dua atau tiga jawaban yang telah disepakati oleh siswa secara kelompok.

Langkah-langkah penerapan:

Monday, June 15, 2009

Pengertian dan Penerapan Metode Jigsaw

Metode  jigsaw adalah teknik pembelajaran kooperatif di mana siswa, bukan guru, yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam melaksanakan pembelajaran. Tujuan dari jigsaw ini adalah mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba untuk mempelajari semua materi sendirian.

jigsawSetiap siswa yang ada di “kelompok awal” mengkhususkan diri pada satu bagian dari sebuah unit pembelajaran. Para siswa kemudian bertemu dengan anggota kelompok lain yang ditugaskan untuk mengerjakan bagian yang lain, dan setelah menguasai materi lainnya ini mereka akan pulang ke kelompok awal mereka dan menginformasikan materi tersebut ke anggota lainnya.

Semua siswa dalam “kelompok awal” telah membaca materi yang sama dan mereka bertemu serta mendiskusikannya untuk memastikan pemahaman.

Mereka kemudian berpindah ke “kelompok jigsaw” – dimana anggotanya berasal dari kelompok lain yang telah membaca bagian tugas yang berbeda. Dalam kelompok-kelompok ini mereka berbagi pengetahuan dengan anggota kelompok lain dan mempelajari materi-materi yang baru.

Tuesday, June 2, 2009

Paket PAKEM Bahasa Indonesia

[caption id="attachment_757" align="alignleft" width="300" caption="PAKEM BAHASA INDONESIA"]PAKEM BAHASA INDONESIA[/caption]

Bahasa Indonesia adalah bahasa kita sehari-hari di sekolah. Namun entah mengapa pembelajaran bahasa Indonesia dianggap sulit oleh sebagian besar guru. Apalagi pembelajaran Bahasa Indonesia sekarang lebih menekankan pada 4 keterampilan berbahasa, yaitu: Berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis. Bagaimana mengajarkan keterampilan berbicara dan menulis (mengarang)  merupakan hal yang dianggap paling sulit oleh sebagian para guru.

Kami bersedia membantu para guru atau fasilitator untuk memberikan pelatihan Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) pada pelajaran Bahasa Indonesia. Pelatihan ini didesign secara khusus berdasarkan temuan-temuan para guru Bahasa Indonesia yang melakukan proses pembelajaran bertahun-tahun.

Kami akan memberikan materi pelatihan Bahasa Indonesia yang meliputi:

  1. Hakekat Pembelajaran Bahasa Indonesia

  2. Kurikulum Pembelajaran Bahasa Indonesia

  3. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia

  4. RPP Pakem Bahasa Indonesia

  5. APM Bahasa Indonesia

  6. Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas awal

  7. Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas tinggi

  8. Bagaimana mengajarkan mengarang

  9. Penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia