Wednesday, September 24, 2008

Tips 1: Menjadi Fasilitator Idola

Menjadi fasilitator sekarang semakin diminati banyak orang. Menjadi fasilitator mempunyai gengi tersendiri, karena mulai menjadi publik figur (walau masih terbatas pada peserta pelatihan). Dia mulai akan banyak dikenal orang. Dan yang paling penting adalah seorang fasilitator dapat terus mengupdate pengetahuannya agar tidak pernah ketinggalan. Menjadi fasilitator lebih bisa mengekspresikan diri dengan lebih leluasa dan sekaligus mendapatkan tempat yang tepat untuk itu. Banyak orang yang ingin mengekspresikan diri, namun tidak pernah mendapatkan tempat yang tepat, dan jika itu dipaksakan maka akan menjadi lucu atau bahan tertawaan orang. Ambil contoh seorang santri yang sudah lama menuntut ilmu, tentu dia suah banyak menguasai berbagai ilmu keagamaan. Berbagai ilmu dan ide yang dia peroleh tentu butuh tempat untuk mencurahkan itu semua, namun kepada siapa? andaikan saja tidak ada jamaah yang siap mendengarkannya.

[caption id="attachment_410" align="alignleft" width="300" caption="Sunarto Fasilitator Idola"]Sunarto Fasilitator Idola[/caption]

Pada saat berekspresi dengan segala kemampuan dan pengetahuannya, seorang fasilitator akan semakin bersemangat kalau mendapatkan apresiasi yang bagus dari para peserta pelatihannya. Apresiasi yang bagus dari peserta pelatihan akan meningkatkan andrenalis seorang fasilitator, sehingga justru semakin meningkatkan kreativitas dan kelancarannya dalam memfasilitasi.

Untuk selalu surfive dalam memberikan fasilitasi, seorang fasilitator hendaknya memperhatikan 2 hal yaitu penampilan dan IM3 (Ice Breaking, Materi, Metode dan Media). Dalam Kesempatan ini saya akan membahas tentang penampilan yang harus diperhatikan seorang fasilitator:
Penampilan yang harus diperhatikan seorang fasilitator meliputi beberapa aspek, yaitu:

1. Percaya Diri

2. Menarik.

3. Mengesankan.

Tips 1: Menjadi Fasilitator Idola

Menjadi fasilitator sekarang semakin diminati banyak orang. Menjadi fasilitator mempunyai gengi tersendiri, karena mulai menjadi publik figur (walau masih terbatas pada peserta pelatihan). Dia mulai akan banyak dikenal orang. Dan yang paling penting adalah seorang fasilitator dapat terus mengupdate pengetahuannya agar tidak pernah ketinggalan. Menjadi fasilitator lebih bisa mengekspresikan diri dengan lebih leluasa dan sekaligus mendapatkan tempat yang tepat untuk itu. Banyak orang yang ingin mengekspresikan diri, namun tidak pernah mendapatkan tempat yang tepat, dan jika itu dipaksakan maka akan menjadi lucu atau bahan tertawaan orang. Ambil contoh seorang santri yang sudah lama menuntut ilmu, tentu dia suah banyak menguasai berbagai ilmu keagamaan. Berbagai ilmu dan ide yang dia peroleh tentu butuh tempat untuk mencurahkan itu semua, namun kepada siapa? andaikan saja tidak ada jamaah yang siap mendengarkannya.

[caption id="attachment_410" align="alignleft" width="300" caption="Sunarto Fasilitator Idola"]Sunarto Fasilitator Idola[/caption]

Pada saat berekspresi dengan segala kemampuan dan pengetahuannya, seorang fasilitator akan semakin bersemangat kalau mendapatkan apresiasi yang bagus dari para peserta pelatihannya. Apresiasi yang bagus dari peserta pelatihan akan meningkatkan andrenalis seorang fasilitator, sehingga justru semakin meningkatkan kreativitas dan kelancarannya dalam memfasilitasi.

Untuk selalu surfive dalam memberikan fasilitasi, seorang fasilitator hendaknya memperhatikan 2 hal yaitu penampilan dan IM3 (Ice Breaking, Materi, Metode dan Media). Dalam Kesempatan ini saya akan membahas tentang penampilan yang harus diperhatikan seorang fasilitator:
Penampilan yang harus diperhatikan seorang fasilitator meliputi beberapa aspek, yaitu:

1. Percaya Diri

2. Menarik.

3. Mengesankan.

Tuesday, September 23, 2008

SILABUS SD LENGKAP

Sebelum melaksanakan proses pembelajaran guru garus melakukan berbagai persiapan mulai dari penyusunan silabus, RPP, pembuatan alat peraga, LKS dan intrumen penilaiannya. Hal pertama kali yang harus dipersiapkan guru adalah membuat SILABUS.

Silabus adalah suatu rencana yang mengatur kegiatan pembelajaran dan pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar dari suatu mata kuliah. Silabus ini merupakan bagian dari kurikulum sebagai penjabaran Standar Kompetensi  dan Kompetensi Dasar ke dalam materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian hasil belajar. Dengan demikian pengembangan silabus ini minimal harus mampu menjawab pertanyaan sebagai berikut: kompetensi apakah yang harus dimiliki oleh peserta didik, bagaimana cara membentuk kompetensi tersebut, dan bagaimana cara mengetahui bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi itu. Silabus ini akan sangat bermanfaat sebagai pedoman bagi pengajar karena berisi petunjuk secara keseluruhan mengenai tujuan dan ruang lingkup materi yang harus dipelajari oleh peserta didik. Selain itu, juga menerangkan tentang kegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi yang harus digunakan dalam proses pembelajaran kepada peserta didik. Dengan berpedoman pada silabus diharapkan pengajar akan dapat mengajar lebih baik, tanpa khawatir akan keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar, atau keluar dari sistem evaluasi yang seharusnya.

Untuk Mempersiapkan pembelajaran agar sesuai track yang ditetapkan dalam KTSP, guru diwajibkan membuat silabus terlebih dahulu. Berikut adalah silabus untuk Sekolah Dasar untuk semua mata pelajaran;

Silabus saya bagi dalam setiap Mata pelajaran:

1. Silabus Bahasa Indonsia

2. Silabus Bahasa Inggris (kelas 1-3, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6)

3. Silabus IPA (Kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5, kelas 6)

4. Silabus IPS (Kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5, kelas 6)

5. Silabus Matematika (Kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5, kelas 6)

6. Silabus PKN (Kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5, kelas 6)

7. Silabus Penjaskes (Kelas 1, Kelas 2, Kelas 3, Kelas 4, Kelas 5, kelas 6)

http://www.ziddu.com/download/15350563/KelasV.doc.html

SILABUS SD LENGKAP

Sebelum melaksanakan proses pembelajaran guru garus melakukan berbagai persiapan mulai dari penyusunan silabus, RPP, pembuatan alat peraga, LKS dan intrumen penilaiannya. Hal pertama kali yang harus dipersiapkan guru adalah membuat SILABUS.

Silabus adalah suatu rencana yang mengatur kegiatan pembelajaran dan pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar dari suatu mata kuliah. Silabus ini merupakan bagian dari kurikulum sebagai penjabaran Standar Kompetensi  dan Kompetensi Dasar ke dalam materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian hasil belajar. Dengan demikian pengembangan silabus ini minimal harus mampu menjawab pertanyaan sebagai berikut: kompetensi apakah yang harus dimiliki oleh peserta didik, bagaimana cara membentuk kompetensi tersebut, dan bagaimana cara mengetahui bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi itu. Silabus ini akan sangat bermanfaat sebagai pedoman bagi pengajar karena berisi petunjuk secara keseluruhan mengenai tujuan dan ruang lingkup materi yang harus dipelajari oleh peserta didik. Selain itu, juga menerangkan tentang kegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi yang harus digunakan dalam proses pembelajaran kepada peserta didik. Dengan berpedoman pada silabus diharapkan pengajar akan dapat mengajar lebih baik, tanpa khawatir akan keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar, atau keluar dari sistem evaluasi yang seharusnya.

Untuk Mempersiapkan pembelajaran agar sesuai track yang ditetapkan dalam KTSP, guru diwajibkan membuat silabus terlebih dahulu. Berikut adalah silabus untuk Sekolah Dasar untuk semua mata pelajaran;

Silabus saya bagi dalam setiap Mata pelajaran:

1. Silabus Bahasa Indonsia

2. Silabus Bahasa Inggris (kelas 1-3, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6)

3. Silabus IPA (Kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5, kelas 6)

4. Silabus IPS (Kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5, kelas 6)

5. Silabus Matematika (Kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5, kelas 6)

6. Silabus PKN (Kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5, kelas 6)

7. Silabus Penjaskes (Kelas 1, Kelas 2, Kelas 3, Kelas 4, Kelas 5, kelas 6)

http://www.ziddu.com/download/15350563/KelasV.doc.html

Pengertian Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar
Huitt, W. (2001) mengatakan motivasi adalah suatu kondisi atau status internal (kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka mencapai suatu tujuan. Jadi ada tiga kata kunci tentang pengertian motivasi menurut Huitt, yaitu: 1) kondisi atau status internal itu mengaktifkan dan memberi arah pada perilaku seseorang; 2) keinginan yang memberi tenaga dan mengarahkan perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan; 3) Tingkat kebutuhan dan keinginan akan berpengaruh terhadap intensitas perilaku seseorang.
Thursan Hakim (2000 : 26) mengemukakan pengertian motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam belajar, tingkat ketekunan siswa sangat ditentukan oleh adanya motif dan kuat lemahnya motivasi belajar yang ditimbulkan motif tersebut.

Pengertian motivasi yang lebih lengkap menurut Sudarwan Danim (2004 : 2) motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Motivasi paling tidak memuat tiga unsur esensial, yakni : (1) faktor pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal, (2) tujuan yang ingin dicapai, (3) strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut.

Motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Motivasi sebagai proses psikologis timbul diakibatkan oleh factor di dalam diri seseorang itu sendiri yang disebut instrinsik sedangkan factor di luar diri disebut ekstrinsik.

Pengertian Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar
Huitt, W. (2001) mengatakan motivasi adalah suatu kondisi atau status internal (kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka mencapai suatu tujuan. Jadi ada tiga kata kunci tentang pengertian motivasi menurut Huitt, yaitu: 1) kondisi atau status internal itu mengaktifkan dan memberi arah pada perilaku seseorang; 2) keinginan yang memberi tenaga dan mengarahkan perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan; 3) Tingkat kebutuhan dan keinginan akan berpengaruh terhadap intensitas perilaku seseorang.
Thursan Hakim (2000 : 26) mengemukakan pengertian motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam belajar, tingkat ketekunan siswa sangat ditentukan oleh adanya motif dan kuat lemahnya motivasi belajar yang ditimbulkan motif tersebut.

Pengertian motivasi yang lebih lengkap menurut Sudarwan Danim (2004 : 2) motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Motivasi paling tidak memuat tiga unsur esensial, yakni : (1) faktor pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal, (2) tujuan yang ingin dicapai, (3) strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut.

Motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Motivasi sebagai proses psikologis timbul diakibatkan oleh factor di dalam diri seseorang itu sendiri yang disebut instrinsik sedangkan factor di luar diri disebut ekstrinsik.

PROFIL SEKOLAH MASA DEPAN

Dengan semakin cepatnya laju perubahan, menuntut keberadaan sekolah yang selalu up to date sebagai tempat pembelajaran. Sekolah sebagai tempat mencari ilmu dan sebagai sumber belajar yang masih diyakini eksistensinya oleh pemerintah dituntut untuk peka terhadap perubahan yang ada. Justru sekolah menjadi tumpuhan harapan akan perubahan itu sendiri.

Tuntutan perubahan di tempat kerja misalnya, di masa yang akan datang para pekerja harus
1. menganalisis, mengubah, dan menciptakan informasi
2. bekerjasama dengan rekan kerja untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan
3. mengerjakan berbagai macam tugas yang rumit dengan menggunakan teknologi canggih

PROFIL SEKOLAH MASA DEPAN

Dengan semakin cepatnya laju perubahan, menuntut keberadaan sekolah yang selalu up to date sebagai tempat pembelajaran. Sekolah sebagai tempat mencari ilmu dan sebagai sumber belajar yang masih diyakini eksistensinya oleh pemerintah dituntut untuk peka terhadap perubahan yang ada. Justru sekolah menjadi tumpuhan harapan akan perubahan itu sendiri.

Tuntutan perubahan di tempat kerja misalnya, di masa yang akan datang para pekerja harus
1. menganalisis, mengubah, dan menciptakan informasi
2. bekerjasama dengan rekan kerja untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan
3. mengerjakan berbagai macam tugas yang rumit dengan menggunakan teknologi canggih